Posyandu merupakan salah satu strategi efektif dalam memberdayakan masyarakat, dimana pelaksanaannya mencerminkan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat, dengan dukungan aktif dari tenaga kesehatan. Kader memiliki peran penting pada pelaksanaan posyandu, yang bertindak sebagai perpanjangan tangan dalam menjalankan kegiatan tersebut. Desa Pa’dinging, yang terletak di Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menjadi lokasi pusat kegiatan posyandu dengan melibatkan 20 orang kader posyandu. Kegiatan posyandu di desa ini dijalankan secara rutin melalui kerjasama antara petugas kesehatan dan kader yang telah menjalani pelatihan. Pentingnya pengetahuan mengenai tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan, dan nifas tidak dapat diabaikan, karena tanda-tanda tersebut mencerminkan potensi risiko yang dapat dihadapi oleh ibu dan bayi. Oleh karena itu, pengetahuan segera mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan. Kader, sebagai individu yang memiliki kedekatan dengan masyarakat dan berfungsi sebagai perwakilan mereka, menjadi jembatan penting yang mendukung tenaga kesehatan dalam menyampaikan penyuluhan kesehatan terkait ibu dan anak. Salah satu aspek kritis yang perlu ditekankan adalah pemahaman mengenai tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, dan nifas. Melalui analisis situasi di lokasi mitra, dilakukan sosialisasi teknik penyuluhan terkait tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas kepada para kader. Latihan penyampaian informasi mengenai tanda bahaya tersebut dilakukan oleh kader posyandu, dan selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Sebanyak 24 orang kader turut serta dalam kegiatan ini, terdiri dari 20 orang kader posyandu dan 4 orang kader kesehatan. Dari hasil pre- test dan post-test yang dilakukan, terdapat peningkatan signifikan dalam pengetahuan para kader mengenai materi tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas.