Kondisi Ekonomi Syariah Di Indonesia Pasca Mergernya Bank Syariah Bumn

Abstract

Indonesia has the largest Muslim population in the world. With this amount, of course, it should be a capital for economic strength. However, as of November 2020, data released by the Financial Services Authority put the Islamic banking market share at 6.33%. Efforts to merge the three state-owned Sharia banks into Indonesian Sharia Banks are expected to increase the penetration of the sharia economy in Indonesia, which is still far behind when compared to conventional domestic economic movements and Islamic financial transactions in other countries. This research will describe the extent of the sharia economic conditions in Indonesia after the merger of state-owned sharia banks into BSI. This study uses a qualitative method with a type of literature review research which is obtained from various authentic sources such as books, articles, journals and trusted websites. There was a 2.7% increase in the market share of Islamic banks after the merger. This increase when compared to the existing potential and the market is still very small. However, it is hoped that this impact will continue to increase over time, especially as capital support for various financial sectors and the halal industry in the country.

Industri Ekonomi Syariah di Indonesia dan Inggris

“…Adapun, pada sektor terkait industri manufaktur, Indonesia mencatatkan posisi 10 besar, antara lain makanan halal peringkat 4, fesyen peringkat 3, dan farmasi serta kosmetik di posisi 6. (Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2021 Secara umum, terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah khususnya industri halal di Tanah Air, yaitu regulasi terkait industri halal yang belum memadai, literasi dan kesadaran masyarakat akan produk halal yang kurang, juga interlinkage industri halal dan keuangan syariah yang masih rendah. Lainnya adalah peningkatan konsumsi dan kebutuhan produk halal di dalam negeri yang tidak diimbangi dengan jumlah produksinya.…”

“…Penggabungan ketiga bank syariah ini juga dipastikan akan mampu memperkuat permodalan bank syariah hasil merger nantinya. (Syahputra, 2021) Perkembangan keuangan syariah di Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Menurut penelitian Widodo, dkk 2022, Perbankan syariah di Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan yang positif dimana aset akan dapat mencapai angka 694-734 triliun rupiah, pembiayaan (PYD) yang mencapai angka 452-470 triliun rupiah, dan dana pihak ketiga (DPK) yang diprediksi mencapai 549-575 triliun rupiah.…”

Implikasi Kebijakan Merge Bank Syariah Indonesia terhadap Pertumbuhan Ekonomi

“…Ketiga, melalui pengembangan berbagai inovasi produk keuangan syariah, BSI juga diharapkan mampu mengembangkan segmen wholesale. Keempat, BSI mampu memberikan pelayanan melalui pengembangan platform digital yang akan mendukung proses, mekanisme dan kegiatan bisnis yang mampu menyediakan berbagai transaksi khas syariah (Syahputra, 2021). Optimisme pemerintah dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui BSI diharapkan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki perbankan syariah yang tergabung ke dalam 10 bank syariah terbesar di Dunia.…”

The Influence of Corporate Governance on the Performance of Islamic Banking Companies in Indonesia

“…Indonesia is ranked 5th in the world as the largest Islamic economic country in 2019, then ranked 4th in the world in 2020. The growth of third-party funds increased by 70.67% in 2014-2018 to reach 371.38 trillion rupiahs and in 2020, third-party funds reached 425 trillion rupiah (Syahputra, 2021).…”