Konsep Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih

Abstract

Penelitian ini berisikan mengenai konsep pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih, yang mana penelitian ini mengkaji pemikiran Ibnu Miskawaih yang berkenanan dengan pendidikan akhlak. Selain itu penelitian ini juga membahas apakah konsep pendidikan Ibnu Miskawaih masih relevan jika digunakan pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan Ibnu Miskawaih serta relevansinya. Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka yang menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi yang mana data yang didapat merupakan kata-kata yang berasal dari sumber-sumber terpercaya seperti buku jurnal dan lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif, teknik analisis data bahasa inklusif dan analogal, dan analisis induksi dan deduksi. Hasil penelitian ini adalah Ibnu Miskawaih menjelaskan bahwa seseorang harus membersihkan jiwanya terlebih dahulu sehingga akhlak yang baik akan dengan mudah untuk tertanam dalam diri. Dalam buku Tahdzib Al-Akhlak manusia hendaklah memiliki empat pokok akhlak yang mana empat pokok tersebut adalah kunci untuk mendapatkan akhlak yang baik lainnya. Konsep pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih masih sangat relevan jika digunakan pada saat ini karena masih sejalan dengan konsep pendidikan nasional yang ingin melahirkan generasi yang berakhlak mulia.

Relevansi Konsep Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih Terhadap Pendidikan Kontemporer

“…Selain itu, dengan pendidikan, kepribadian manusia akan terbina sehingga ia sadar akan tanggung jawabnya sebagai seorang manusia individu dan manusia social, serta makluk beragama yang nantinya dapat melahirkan manusia yang bijak dan bermartabat. (Ramli & Zamzami, 2022) Hal ini sejalan dengan pemikiran Aristoteles yang mana pendidikan dapat merubah seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Hal itu dapat terjalin dengan baik apabila terdapat kolaborasi antara pendidikan dan nasehat sehingga diantara keduanya maka disitulah letak pendidikan karakter berperan.…”

“…Dengan pendidikan karakter, manusia akan dapat lebih memanusiakan manusia dan berakhlak mulia dimanapun bumi di pijak. (Ramli & Zamzami, 2022) Adapun pengertian pendidikan berasal dari kata didik yang memiliki arti memberi Latihan dan memelihara mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. (Zuhairini et al, 2018) Secara umum, yang kemudian dihubungkan dengan Islam sebagai suatu sistem keagamaan menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implisit menjelaskan karakteristik-karekteristik yang dimilikinya.…”

“…(Mulkul Farisa Nalva, 2020) Seyogyanya pendidikan hasil akhirnya yaitu melahirkan manusia yang bertaqwa dan berakhlak mulia salah satunya melalui pendidikan Islam. (Ramli & Zamzami, 2022) Esensi pendidikan Islam merupakan pendidikan manusia yang absolut yang berkelanjutan dari tahap sat uke tahap selanjutnya sehingga pendidikan Islam memiliki tujuan agar peserta didik tumbuh kembang menjadi manusia yang dinamis dan mencapai titik keoptimalan dari kemampuannya. (Ratimah Matanari, 2021).…”

“…Nama lengkap dari Ibnu Miskawaih yaitu bu Ali Ahmad bin Muhammad bin Ya'kub Miskawaih al-Khazin ar-Razi al Isfahani. Beliau lahir di Iran lebih tepatnya di kota Ray pada tahun 330 H atau bertepatan pada tahun 932 M dan wafat pada 421H/1030M (Ramli & Zamzami, 2022). Sebagian besar hidup beliau didedikasikan pada dinasti bani Buwaihi.…”

“…Namun setelah Islam datang ke persia, kemudian ia memeluk Islam sebagai agamanya. (Ramli & Zamzami, 2022) adapun gelar yang didapatkan oleh ibnu buwaihi dari sahabat Ali Bin Abi Thalib ialah Abu Ali. Adapun julukan yang terkenal menempel pada ibnu buwaihi ialah al-Khazain.…”