Cerita rakyat menjadi sebuah ruang berlangsungnya konstruksi gender dalam sudut pandang masyarakat Indonesia. Di dalamnya memuat nilai-nilai yang menjadi ideologi masyarakat termasuk-tokoh-tokoh cerita dalam menyampaian pesan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pola budaya partiarki dalam cerita rakyat Jawa Timur dan menjelaskan faktor terbentuknya pola budaya patriarki dalam cerita rakyat Jawa Timur. Pendekatan yang digunakan adalah feminisme untuk mengurai persoalan budaya patriarki dalam cerita rakyat Jawa Timur. Adapun sumber data berupa kumpulan Cerita Rakyat Nusantara terbitan Adicita Karya Nusa Cetakan 2 September 2015 khusus cerita rakyat Jawa Timur. Data penelitian berupa sekuen cerita dalam bentuk kalimat atau paragraf yang menggambarkan tentang nilai-nilai patriarki. Metode yang digunakan adalah deskriptif yaitu mendeskripsikan fenomena nilai-nilai patriarki dalam cerita rakyat. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan studi dokumentasi dengan cara pembacaan kritis dan kreatif. Teknik analisis data penelitian dilakukan dengan cara memahami makna yang ada dalam teks secara mendalam dan mencermati serta mengekplorasi pesan (isi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola budaya patriarki dalam cerita rakyat Jawa Timur menempatkan tokoh laki-laki pada posisi penting dalam cerita, sehingga memperoleh peluang serta akses yang luas dalam cerita. Adapun beberapa faktor terbentuknya pola budaya patriarki dalam meliputi: (1) faktor ekonomi, (2) faktor budaya, dan (3) pola pemikiran masyarakat. Ketiga faktor tersebut menyebabkan tokoh perempuan memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap kaum laki-laki. Kesimpulan budaya patriarki dalam cerita rakyat Jawa Timur tokoh laki-laki berdaya penuh, sedangkan tokoh perempuan sedikit berdaya dari sisi pengambilan keputusan sehingga perempuan mutlak dipandang sebagai feminin dan laki-laki maskulin berdasarkan konstruksi budaya patriarki.