Agroforestry is a utilization technique by combining woody plants (forestry) with crops, plantation crops, and livestock that are managed on one land. The agroforestry system can provide a better function, in terms of ecology, economy, and social culture that is important for agroforestry farming communities, one of which can provide income for farmers. This study aims to analyze how much the contribution of agroforestry plant composition to farmers' income. This research was conducted in Pinang Jaya Sub-District, Kemiling District, Bandar Lampung. To analyze the income, it is done by tabulating several groups of crop composition and calculating the income of farmers where the revenue is reduced by the cost of production. From the analysis and calculation results obtained eight plant compositions where composition V gets the highest income of Rp. 25.550.000 / kk / ha / year with cocoa (Theobroma cacao) and cloves (Eugenia aromatica) combined with petai plants (Parkia speciosa), papaya (papaya) Carica papaya), banana (Musa sp), jengkol (Pithecellobium lobatum), areca nut (Pinanga kuhlii), and durian (Durio zibethinus).Keywords : agroforestry, crop composition, income.Agroforestry merupakan teknik pemanfaatan dengan menggabungkan tanaman kayu (kehutanan) dengan tanaman perkebunan, dan peternakan yang dikelola di satu lahan. Sistem agroforestri dapat memberikan fungsi yang lebih baik, dalam hal ekologi, ekonomi, dan budaya sosial yang penting bagi masyarakat petani agroforestri, salah satunya dapat memberikan pendapatan bagi petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar kontribusi komposisi tanaman agroforestri terhadap pendapatan petani. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung. Untuk menganalisis pendapatan, dilakukan dengan melakukan tabulasi beberapa kelompok komposisi tanaman dan menghitung pendapatan petani dimana pendapatan dikurangi dengan biaya produksi. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh delapan komposisi tanaman dimana komposisi V mendapatkan pendapatan tertinggi sebesar Rp. 25.550.000 / kk / ha / tahun dengan tanaman kakao (Theobroma cacao) dan cengkeh (Eugenia aromatica) yang dikombinasikan dengan tanaman petai (Parkia speciosa), pepaya (papaya) Carica pepaya), pisang (Musa sp), jengkol (Pithecellobium lobatum), pinang (Pinanga kuhlii), dan durian (Durio zibethinus)Kata kunci: agroforestry, komposisi tanaman, pendapatan