Abstract. Smoking is a major health problem that is considered the leading cause of preventable death in many countries. Tooth loss, periodontal disease, oral soft tissue changes, excessive tooth wear, halitosis, implant failure, oropharyngeal cancer, stomatitis, gingivitis, and dental caries are some of the negative effects on oral health that smoking can cause. Aim of this study was to determine how the degree of smoking correlates with symptoms of chronic inflammation in the oral cavity of people who smoke. This research was designed quantitatively using a cross-sectional approach. Focus of the research is young adults who actively smoke who work at the Bandung Islamic University (UNISBA) in 2023. The total number of respondents for this research is 60 respondents. The instrument used is a questionnaire that shows the degree of smoking and signs of chronic inflammation. Data obtained were analyzed using the Pearson correlation test. Results of this study show that among young adult active smokers working at Bandung Islamic University, there is a significant correlation between the degree of smoking and dental caries (respectively p=0.015 and p=0.002), but there is no correlation between stomatitis (p=0.152). Conclusion of this study is that chronic inflammatory manifestations of dental caries and gingivitis are associated with the degree of smoking. Cigarette smoke remaining in the mouth for a long time reduces the amount of saliva, making the oral cavity and teeth more susceptible to caries. In addition, cigarette ingredients can affect the connective tissue and gingival epithelium, increasing the likelihood of gingivitis.
Abstrak. Kebiasaan merokok adalah masalah kesehatan utama yang dianggap sebagai penyebab utama kematian yang dapat dicegah di berbagai negara. Kehilangan gigi, penyakit periodontal, perubahan jaringan lunak oral, keausan gigi yang berlebihan, halitosis, kegagalan implan, kanker orofaringeal, stomatitis, gingivitas, dan karies gigi adalah beberapa efek negatif pada kesehatan mulut yang dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana derajat merokok berkorelasi dengan gejala inflamasi kronis pada rongga mulut orang yang merokok. Penelitian ini dirancang secara kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Fokus penelitian adalah orang dewasa muda yang aktif merokok yang bekerja di Universitas Islam Bandung (UNISBA) pada tahun 2023. Jumlah total responden penelitian ini 60 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner yang menunjukkan derajat merokok serta tanda inflamasi kronik. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada individu perokok aktif dewasa muda tenaga kerja di Universitas Islam Bandung, terdapat korelasi signifikan antara derajat merokok dan karies gigi (berturut-turut p=0,015 dan p=0,002), tetapi tidak ada korelasi antara stomatitis (p=0,152). Simpulan dari penelitian ini, manifestasi inflamasi kronik karies gigi dan gingivitis dikaitkan dengan derajat merokok. Asap rokok menetap di mulut selama waktu yang lama mengurangi jumlah saliva, membuat rongga mulut dan gigi lebih rentan terhadap karies. Selain itu, kandungan rokok dapat mempengaruhi jaringan ikat dan epitel gingiva, meningkatkan kemungkinan gingivitis.