Konversi Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah Di Indonesia

Abstract

Konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia merupakan salah satu mekanisme pembentukan bank syariah yang ditandai dengan perubahan secara legal sistem bank konvensional menjadi sistem bank syariah. Penerapan kebijakan konversi menimbulkan permasalahan model mekanisme tata kelola perusahaan yang kurang efektif dalam menjalankan pengawasan terhadap kepatuhan syariah bank, peningkatan risiko adverse selection dan moral hazard pada model pendanaan muḍarabah dan musyarakah, divergensi model bisnis bank syariah yang disertai tingkat efisiensi dan stabilitas aset yang rendah, dan tingkat kualifikasi sumber daya manusia perbankan syariah yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia terhadap tata kelola perusahaan, operasional bank, struktur dan kinerja keuangan, dan sumber daya manusia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian peristiwa dalam konteks konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia. Data penelitian ini merupakan data panel. Sumber data penelitian berasal dari laporan keuangan yang dipublikasi. Sampel penelitian terdiri atas 7 bank syariah yang dibentuk melalui kebijakan konversi. Alat analisis terdiri dari regresi OLS (Ordinary Least Square) dan Regresi Kuantil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia tidak berpengaruh terhadap Tata Kelola Perusahaan, Operasional Bank, Struktur dan Kinerja Keuangan, dan Sumber Daya Manusia. Konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia berpengaruh terhadap indikator Lag Laporan Auditor Eksternal (External Auditor Reporting Lag) sebesar -30,441 dengan nilai R2 sebesar 0,644 yang menunjukkan bahwa model analisis penelitian dapat mengestimasi perubahan Lag Laporan Auditor Eksternal (External Auditor Reporting Lag) sebesar 64,4% dan sisanya 35,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar model analisis penelitian. Konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia berpengaruh terhadap indikator Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Loan Loss Provision) sebesar -0,008 dengan nilai R2 sebesar 0,482 yang menunjukkan bahwa model analisis penelitian dapat mengestimasi perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Loan Loss Provision) sebesar 48,2% dan sisanya 51,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model analisis penelitian.

The impact of conversion on market share in Indonesian Islamic banks

“…http://dx.doi.org/10.21511/bbs.18 (2).2023.01 Adha et al (2020) confirmed that converting conventional commercial banks to Islamic banks can result in less effective corporate governance. Moreover, the conversion process may cause problems related to the efficiency and stability of assets, as well as the low qualifications of human resources.…”

“…One of the methods for creating Islamic banks in Indonesia is by converting conventional commercial banks, as noted in previous studies (Nurhadi, 2019;Adha et al, 2020). The current trend of conversion is unique to Indonesia, as it serves as an exit strategy for small banks, as opposed to spin-ning off their Sharia units.…”

“…However, there is still room for improvement in terms of education and awareness about Islamic banking. The Qanun of Islamic financial institutions number 11 of 2018 has had a positive impact on the development of the Islamic banking industry, as noted by Rahmawati and Putriana (2020).The conversion policy poses a challenge for an effective corporate governance model Adha et al (2020). found that the conversion of conventional banks to Islamic banks in Indonesia does not have a significant impact on corporate governance, bank operations, financial structure and performance, and human resources.…”

Pertumbuhan Ekonomi: Pengaruh Pembiayaan dan Aset Tetap

“…Namun, penelitian tersebut juga menyoroti pentingnya alokasi yang efisien dari investasi infrastruktur untuk memastikan bahwa manfaatnya maksimal. Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa total asset berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (Adha et al, 2020;Zumaidah et al, 2018), namun ada beberapa penelitian berbanding terbalik dimana ditemukan bahwa total asset tidak dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (Hamdillah et al, 2020;Rifai et al, 2021).…”

“…Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa total total asset berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (Adha et al, 2020). Total aset pada perbankan umum berpengaruh secara posititf dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.…”