Korelasi Antara Lingkar Kepala Lahir Dengan Tumbuh Kembang Anak Di Desa Rempoah Banyumas

Abstract

Periode emas tumbuh kembang anak terjadi pada 1000 hari pertama dan setiap gangguan pada masa tersebut akan mengakibatkan gangguan jumlah sel otak serta mielinisasi yang tidak bisa dikejar lagi pada masa pertumbuhan berikutnya. Lingkar kepala (LK) lahir berkorelasi dengan ukuran otak sehingga dapat digunakan sebagai pengukuran pertumbuhan dan perkembangan otak. Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi antara lingkar kepala lahir dengan tumbuh kembang anak. Studi metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan total sampel sebanyak 233 subjek usia 6−60 bulan di Posyandu Bina Kasih I-XI Desa Rempoah, Kecamatan Baturaden yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 180 anak memiliki status gizi normal dan 221 anak memiliki perkembangan yang sesuai dengan umurnya. Nilai median LK lahir yaitu 33 cm masuk dalam kategori normal. Analisis univariat, untuk mencari distribusi frekuensi melalui ukuran presentase atau proporsi, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearman dan Eta dengan SPSS. Uji spearman menunjukkan bahwa korelasi LK lahir tidak berkorelasi dengan status gizi (p=0,412). Uji Eta menunjukkan bahwa LK lahir memiliki korelasi yang bermakna secara statistik dengan perkembangan berdasar buku Kesehatan ibu dan anak (KIA) namun kekuatan korelasi sa ngat lemah (F hitung > F tabel; 𝜂=0,196). Kesimpulan dari penelitian ini adalah LK berkorelasi dengan perkembangan berdasar buku KIA, namun tidak berkorelasi dengan pertumbuhan berdasar status gizi. Hasil dari penelitian diharapkan masyarakat turut aktif dalam memantau tumbuh kembang anak dengan mengoptimalkan penggunaan buku KIA. Pada penilitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan data primer agar pengukuran variabel lebih akurat. Kata kunci : Lingkar kepala; perkembangan; pertumbuhan.