Masalah: Tingginya kebutuhan masyarakat pada bidang kesehatan khususnya dalam mengobati penyakit demam menjadikan Apotek selaku tempat penjualan obat-obatan untuk dapat memenuhi kebutuhan pengadaan stok obat dalam penelitian ini berfokus pada Apotek Ambawang Farma sebagai salah satu apotek yang terdapat di Kubu Raya. Tujuan: Kebutuhkan akan strategi pemasaran dan meminimalisir kurangnya stok obat saat obat yang ada di etalase telah habis. Metode: Dalam menentukan strategi tersebut, diperlukan proses pengolahan data transaksi penjualan obat demam menggunakan teknik data mining yaitu association rule mining. Pada penelitian ini dilakukan dengan menerapkan algoritma apriori dengan melihat obat demam yang memenuhi minimal support dan minimal confidence. Hasil: Data mining mining menghasilkan aturan asosiasi antar item pada bulan Agustus 2018 sampai dengan Juli 2019 diketahui pola penjualan obat demam jika membeli Emturnas 500mg, maka membeli Mirasic 500mg dengan confidence 87,50%, jika membeli Emturnas 500mg, maka membeli Mirasic 500mg dengan confidence 77,77%, jika membeli Grafadon 500mg dan Mirasic 500mg, maka membeli Emturnas 500mg 85,71%, jika membeli Grafadon 500mg dan Emturnas 500mg, maka membeli Mirasic 500mg dengan confidence 75% dan jika membeli Mirasic 500mg, maka membeli Grafadon 500mg dan Emturnas 500mg dengan confidence 75%. Kesimpulan: Diketahui bahwa obat demam yang paling banyak terjual pada Apotek Ambawang Farma yaitu Mirasic 500mg, Emturnas 500mg, dan Grafadon 500mg