2017
DOI: 10.24176/simet.v8i2.1535
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kriptanalisis Hill Cipher Terhadap Known Plaintext Attack Menggunakan Metode Determinan Matriks Berbasis Android

Abstract: ABSTRAKSaat ini teknik kriptografi Hill Cipher telah diimplementasikan untuk beberapa aplikasi. Dalam implementasinya ada saja kesalahan atau kecerobohan seperti kunci matriks yang digunakan pada proses enkripsi hilang karena tidak disimpan atau bahkan lupa. Oleh sebab itu diperlukan teknik kriptanalisis untuk mendapatkan kembali kunci yang hilang tersebut. Teknik kriptanalisis pada kriptografi Hill Cipher yang telah diketahui adalah dengan menggunakan persamaan linier dan menggunakan perkalian matriks. Pada p… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Jika matriks yang merepresentasikan plaintext tidak memiliki invers maka pencarian kunci tidak dapat dilakukan. Hal tersebut disebabkan karena nilai determinan pada matriks yang merepresentasikan plaintext tidak sama dengan satu [3]. Dalam ilmu kriptanalisis terdapat beberapa enkripsi diantaranya ciphertext only, knownplaintext, chosen-plaintext, adaptive-chosen-plaintext, chosen-ciphertext, dalam penelitian ini penulis akan menggunakan dua algoritma enkripsi yaitu chosen-plaintext dan known-plaintext.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jika matriks yang merepresentasikan plaintext tidak memiliki invers maka pencarian kunci tidak dapat dilakukan. Hal tersebut disebabkan karena nilai determinan pada matriks yang merepresentasikan plaintext tidak sama dengan satu [3]. Dalam ilmu kriptanalisis terdapat beberapa enkripsi diantaranya ciphertext only, knownplaintext, chosen-plaintext, adaptive-chosen-plaintext, chosen-ciphertext, dalam penelitian ini penulis akan menggunakan dua algoritma enkripsi yaitu chosen-plaintext dan known-plaintext.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…IPSec menerapkan teknik kriptografi untuk menjamin keamanan dalam komunikasi melalui jaringan komputer. Adapun pengkajian tentang bagaimana memecahkan mekanisme pada kriptografi disebut dengan kriptanalisis [9]. Salah satu serangan yang dapat dilakukan pada kriptanalisis adalah bruce force attack yang digunakan untuk memecahkan cipher dengan menggunakan semua kunci yang mungkin hingga menemukan satu kunci yang benar [10].…”
unclassified
“…Kriptanalisis pada algoritma autentikasi umumnya dilakukan dengan mencoba menemukan dua buah pesan dengan masukan berbeda namun memiliki nilai hash yang sama, hal tersebut disebut dengan collision attack. Terdapat beberapa metode enkripsi dan autentikasi yang dapat digunakan dimana 3-DES (Triple Data Encryption Standard) dan SHA-1 (Secure Hash Algoritm 1) merupakan yang paling umum digunakan hingga saat ini [9] [10]. Algoritma 3-DES dan SHA-1 dianggap telah memiliki celah keamanan sehingga NIST mengeluarkan algoritma pembaharuan berupa AES (Advanced Encryption Standard) dan SHA-3 (Secure Hash Algoritm 3).…”
unclassified