Kualitas Dan Produktivitas Susu Kambing Perah Persilangan Di Indonesia

Abstract

<p>Susu kambing perah disukai masyarakat karena bergizi tinggi dan<br />berkhasiat sebagai obat penyakit tertentu. Produksi susu kambing<br />Indonesia berasal dari induk kambing luar negeri, dan kambing perah<br />peranakan yang sudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan tropis<br />di Indonesia. Kambing yang dibudidayakan untuk produksi susu dan<br />daging adalah kambing peranakan etawa (PE), saanen, anglo nubian,<br />dan sapera. Kambing PE paling banyak dipelihara peternak, tetapi<br />produksi susunya belum optimal. Produksi susu kambing PE ratarata<br />857,3 ml/ekor/hari, kambing sapera 1.470 ml/ekor/hari, dan<br />kambing anglo nubian 1.190 ml/ekor/hari. Produksi susu kambing<br />sapera lebih tinggi dibandingkan dengan kambing PE dan anglo<br />nubian, namun komposisi kimiawi (protein, laktosa) susu kambing<br />sapera lebih rendah dibandingkan dengan kambing PE dan anglo<br />nubian. Demikian pula puncak produksi susu kambing induk sapera<br />(2.190 ml/ekor/hari) lebih tinggi dibandingkan dengan kambing<br />anglo nubian (1.980 ml/ekor/hari), dan PE (1.217 ml/ekor/hari).<br />Kualitas dan komposisi susu kambing mirip dengan air susu ibu (ASI)<br />dan susu kambing dapat digunakan sebagai pengganti ASI. Adanya<br />peluang bisnis dari meningkatnya permintaan susu kambing dan<br />harga susu kambing yang cukup tinggi telah menarik banyak orang<br />untuk membudidayakan kambing perah.</p>

Studi Perbedaan Fenotipe Kambing Perah Berdasarkan Analisis Canonikal

“…Pengamatan kambing Saanen pada penelitian diperoleh warna bulu putih dengan lurus tegak ke atas, bentuk kepala segitiga, berekor pendek dan berkaki kecil sebagaimana ditampilkan pada gambar 2. Hal ini sesuai dengan Rusdiana dkk (2015) (Rusdiana, Praharani, & Sumanto, 2015) bahwa kambing Saanen memiliki warna bulu dominan putih dengan bentuk kepala segitiga, telinga tegak ke atas dengan ekor pendek dan kaki kecil. Pengukuran ukuran tubuh kambing Saanen diperoleh rata-rata tinggi pundak sebesar 74,87±6,78 dan rataan tinggi pinggul 73,34±5,83.…”

Penyuluhan Manajemen Pakan Kambing Perah di KPP Pangestu Desa Kemirikebo Berbasis Self mixing

“…Permintaan susu kambing meningkat pesat selama Covid-19, yang dipercaya masyarakat dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Bahkan penelitian sebelumnya yang melakukan pengamatan yang terjadi di lapangan pada Tahun 2015 saat sebelum terjadi pandemi, konsumen susu kambing paling banyak diminati oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan (Rusdiana et al, 2016).…”

“…Produksi susu yang dihasilkan di KPP Pangestu kurang dari 1 liter/ekor/hari sementara hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa jenis Kambing Sapera dalam sehari dapat menghasilkan 1-2 liter/ekor/hari (Rusdiana et al, 2016) Produktivitas ternak dapat ditunjang dengan meningkatkan mutu pakan yang diberikan dan diimbangi dengan manajemen pakan yang baik. Pakan yang mengandung kelengkapan protein, karbohidrat, lemak, energi sangat dibutuhkan ternak kambing.…”

Current goat milk production, characteristics, and utilization in Indonesia

“…The average milk production of goats in Mexico is reported at 1.5 L/d [6], and Saanen goats in Brazil is documented at 3.21 kg/d [7]. As in other dairy animals, many factors influence goat milk production such as breed, feed and feeding, the extent of lactation, and the shape of udder [5,[8][9][10].…”