Menurut Kemenkes tahun 2020 stunting merupakan keadaan anak yang memiliki panjang atau tinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan umurnya, yang dapat diukur dengan antropometri anak. Anak dikatakan stunting jika memiliki nilai z-score <-2 Standar Deviasi (SD). Kejadian stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti masalah gizi anak, kondisi sosial, ekonomi, penyakit infeksi, sanitasi lingkungan yang tidak baik, pendidikan, pendapatan, pengetahuan dan lain-lain. Prevalensi stunting di Provinsi Jambi mencapai 22,4% tahun 2021, termasuk Kabupaten Kerinci yang menjadi salah satu penyumbang angka stunting di Provinsi Jambi. Terdapat 10 Lokus stunting di Kabupaten Kerinci termasuk wilayah kerja Puskesmas Siulak Gedang dengan jumlah 63 balita yang mengalami stunting tahun 2020. Maka peneliti tertarik untuk mencari hubungan beberapa faktor risiko stunting di wilayah kerja Puskesmas Siulak Gedang Kabupaten Kerinci tahun 2022.
Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian case control sampel penelitian sebanyak 72 responden, dengan perbandingan 1:1 (36 Case dan 36 Control) dengan kriteria ibu yang memiliki anak usia 24-59 bulan. Data diperoleh dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner, penelitian dilakukan pada bulan 9 Mei sampai 4 Juni 2022. Data dianalisis dengan metode univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara diare (p-value= 0.009 OR= 4.02 CI95%= 1.50-10.74). Tidak ada hubungan antara asi eksklusif (p-value= 0.637 OR= 0.72 CI95%= 0.28-1.81) dengan kejadian stunting pada balita.