KUALITAS FISIK DAN KIMIA TELUR PINDANG MENGGUNAKAN DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) SERTA GARAM NaCl DENGAN KONSENTRASI BERBEDA

Abstract

PHYSICAL AND CHEMICAL QUALITY OF PINDANG EGGS USING GUAVA LEAVES (PSIDIUM GUAJAVA L) AND NACL SALT WITH DIFFERENT CONCENTRATIONS. This study aims to determine the physical and chemical quality of pindang eggs using guava leaves and NaCl salt with different concentrations. The material used was egg, guava leaves, NaCl salt. This research used complete randomized design (CRD) with a factorial of 3x3 with 3 times replicated. Factor A consists of guava leaves with 3 levels namely 2.5%, 5%, and 7.5%. Factor B consists of NaCl salt with 3 levels namely 2.5%, 5%, and 7.5%. Analysis of the variance showed that the distribution of guava leaves and NaCl salt was significant (P<0.01) on egg weight, moisture, gel forces, and non significant (P>0.01) on pH. Based on the results of such studies, it can be concluded that the best for the physical and chemical properties of the pindang egg was treatment of 7.5% of guava leaves and 7.5% of the NaCl salt.Keywords: Pindang Eggs, Guava Leaves, NaCl Salt, Physical-Chemical Properties

Penambahan Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Nilai Organoleptik dan Kadar Lemak Telur Itik Asin

“…Kurniati et al (2020) menyatakan bahwa tekstur telur juga dipengaruhi oleh kadar airnya, jika kadar air semakin rendah akan menyebabkan pemadatan kandungan nutrien dalam telur menyebabkan tekstur telur itik menjadi kenyal. Penggaraman mampu merubah struktur protein telur menjadi terbuka dan mengikat air serta tanin yang membentuk matrik interaksi protein, air dan tanin (Nusi et al, 2020).…”

“…Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya menggunakan daun yang berbeda. Peningkatan persentase daun jambu biji pada telur pindang menyebabkan peningkatan kekuatan gel sehingga telur semakin kenyal (Nusi et al, 2020). Perendaman telur dengan daun teh hijau meningkatkan kekenyalan pada telur itik rebus (Kurniati et al, 2020).…”