Penggunaan antibiotic growth promoters (AGP) dapat menyebabkan residu antibiotik dan resistansi mikroorganisme sehingga dilarang oleh pemerintah. Jamu adalah ramuan herbal Indonesia yang dapat digunakan sebagai upaya alternatif dalam mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi efektif jamu kombinasi jahe, temulawak, lempuyang, dan madu dalam memperbaiki performa dan profil organ ayam pedaging/broiler tanpa mengubah organoleptik daging. Penelitian menggunakan 36 ekor day old chick (DOC) strain Cobb yang dipelihara sampai umur 32 hari. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan penambahan jamu kombinasi dalam air minum sebanyak 0% (kontrol), 1,25% (P1), 2,5% (P2), dan 5% (P3). Peubah yang diamati meliputi performa (konsumsi pakan dan air minum, pertambahan bobot badan, bobot akhir, bobot karkas, bobot lemak abdominal, feed conversion ratio (FCR), indeks performa (IP), mortalitas) dan profil organ (bobot hati, jantung, paru-paru, limpa, serta bobot dan panjang duodenum, jejunum, ileum) ayam pedaging yang diikuti dengan uji organoleptik terhadap daging ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P1, P2, dan P3 secara nyata (p<0.05) dapat meningkatkan bobot akhir dan pertambahan bobot badan. Bobot karkas, bobot lemak abdominal, FCR, IP, mortalitas, serta profil organ tidak memperlihatkan perbedaan nyata (p>0.05) antar ayam perlakuan dan kontrol. Penelitian menunjukkan bahwa jamu kombinasi jahe, temulawak, lempuyang, dan madu dengan konsentrasi 5% dapat memperbaiki performa tanpa merubah profil organ ayam pedaging dan organoleptik daging ayam.