“…Jarak antar elektroda yang dekat ini (1,5 m) dipilih karena efektif digunakan untuk mengkarakterisasi diskontinuitas horizontal, terutama untuk menyelidiki zona kegagalan dangkal (<10 m) berdasarkan sensitivitas struktur konfigurasi horizontalnya (Bellanova et al, 2018). Konfigurasi Wenner untuk ERT dipilih selain karena susunan elektrode yang sama sehingga memudahkan dalam penggunaan metode multi-channel, juga karena konfigurasi dengan jarak elektrode yang dekat tersebut efektif untuk pemetaan bawah permukaan yang dangkal, hal ini menjadi pertimbangan karena kedalaman longsoran di daerah ini umumnya relatif dangkal, yaitu kurang dari sepuluh meter (Kartiko et al, 2016;Sadisun et al, 2006 Dalam kasus analisis kestabilan lereng umum digunakan asumsi bahwa bidang gelincirnya berbentuk melingkar yang dilakukan agar perhitungan komputasi menjadi lebih sederhana. Morgenstern dan Price (1965) mencoba mengembangkan metode kesetimbangan batas dari pengembangan yang telah dilakukan beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya oleh Janbu (1957;1954), Kenney (1956), dan Janbu et al (1956).…”