Ekosistem mangrove bermanfaat sebagai zona asuhan bagi biota perikanan, menjaga abrasi pantai, penyerap karbon dan pendukung kandungan nutrien bagi kesehatan perairan laut. Namun luas area hutan mangrove di Wakatobi tidak pernah bertambah dan cenderung mengalami penurunan mutu kesehatannya, sehingga perlu upaya pelestarian dan rehabilitasi. Hutan mangrove di Kabupaten Wakatobi merupakan sumber daya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang sangat penting, untuk dijaga dan terus dikembangkan, bersama sumber daya lainnya. Upaya pelestarian hutan mangrove sudah menjadi perhatian utama untuk semua pihak. Akan tetapi, upaya penanaman dan rehabilitasi masih menjadi tantangan karena pertumbuhan yang sangat lambat dan bahkan mengalami kematian yang lebih cepat. Beberapa kasus ditemukan penanaman propagul mangrove di Pantai Pulau Wangi-Wangi mengalami kematian dalam waktu yang singkat, diduga karena faktor alam tapi disisi lain tidak kepedulian dalam proses pemeliharaannya. Tujuan penelitian adalah merancang prototipe atau desain teknologi sederhana yang berguna untuk merangkap sedimen serta meredam pengaruh arus-gelombang pada awal penanaman propagul dan ketika anakan mangrove sudah mulai tumbuh dan bertahan pada umur sekitar 1,5 hingga 3 tahun. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif-terapan yang menghasilkan produk struktur sederhana dalam bentuk prototipe dan kemudian prototipe tersebut dipasang pada Pantai Melaione Matahora dan Pantai Liya Togo. Hasil yang diperoleh adalah rancang bangun (prototype) mangrove trap dengan struktur beton berukuran 1 m x 0,5 m x 0,5 m, dengan bentuk mirip kotak puzzle, yang masing-masing sisi saling mengunci. Kotak wakatobi mangrove trap kemudian diisi dengan substrat campuran serasah daun mangrove, serasah lamun dan aggregate tanah humus dan lumpur berpasir, lalu di dalamnya ditanam propagul mangrove jenis Rhizopora. Penelitian ini berlangsung kurang lebih 1 (satu) tahun lebih, dan bibit mangrove yang ditanam tumbuh dengan baik,. Hasil monitoring ditemukan untuk bibit propagul yang ditanam pada Pantai Melaione Matahora, pada awalnya mati oleh akibat serangan hama lumut namun setelah diperbaiki prototipenya ke model generasi ke-I, propagule tersebut tumbuh dengan baik dan bertahan hingga sekarang