Laju Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) dengan Menggunakan Bibit pada Lokasi yang Berbeda

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya pesisir yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan merupakan salah satu komoditas ekspor andalan yang permintaannya tinggi di pasar dunia, sehingga kemampuan produksinya harus terus ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan konsumen yang setiap tahunnya mengalami kekurangan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah laju pertumbuhan rumput laut K. alvarezii yang optimal dengan menggunakan bibit pada lokasi yang berbeda. Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi pembudidaya dalam meningkatkan produksi rumput laut K. alvarezii. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2014 di perairan Pulau Limbo, Kecamatan Bobong, Kabupaten Taliabu, Provinsi Maluku Utara. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanan di kelurahan Panau dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis ragam menunjukkan bahwa ada perbedaan terhadap asal bibit yang berbeda. Perlakuan A memberikan pertumbuhan rumput laut yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan perlakuan B dan C.

Growth and quality performances of seaweed (Kappaphycus alvarezii) with different combinations of temperature and light parameters

“…The carrageenan values produced in this study ranged from 9.560±1.20% -15.505±0.71% (Table 4) lower than Rusdani's [35] study with carrageenan 26.33% -32.59%; Akmal et al [36] 17.10±3.94% -56.31±5.30%; Kumayanjati and Dwimayasanti [37] with 43.25%. The carrageenan value obtained in this study is still below the Indonesian Ministry of Trade standard with a minimum level of 25% [38].…”

KAJIAN KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii; STUDI KASUS DI DESA TAPI-TAPI KEC. MAROBO SULAWESI TENGGARA

“…Marobo Sulawesi Tenggara terus mengalami peningkatan dari minggu ke minggu dan tertinggi pada minggu ke 4 yakni sebesar 79,18 g. Pertumbuhan realtif yang terus meningkat tersebut terjadi karena adanya dukungan kualitas air pada area budidaya yang sesuai dengan baku mutu untuk pertumbuhan rumput laut. Dijelaskan oleh (Sangkia, 2017) bahwa pertumbuhan rumput laut dapat berkembang dengan optimal apabila kondisi perairan sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan organisme yang dipelihara. Jika terdapat kondisi penurunan salinitas air laut di lokasi budidaya maka tentu berakibat pada menurunnya mutu rumput laut yang dapat menyebabkan kerusakan sel tanaman yang berdampak pada terhambatnya pertumbuhan rumput laut (Akib et al, 2015), (Muaddama et al, 2021).…”

PENGARUH MERKURI (HG) TERHADAP KANDUNGAN PIGMEN, PERTUMBUHAN DAN KUALITAS AGAR RUMPUT LAUT Gracilaria sp.

“…Cahaya yang diserap oleh fikoeritrin secara efisiensi dipindahkan ke fikosianin, kemudian ke allofikosianin, diteruskan ke allofikosianin B dan terakhir ke klorofil (Saleh, 2016b). Kandungan fikoeritrin yang diperoleh pada penelitian ini tidak mengalami penurunan kandungan pigmen setelah 24 jam tercemar Hg, hal ini berbanding terbalik dengan kandungan klorofil a yang menurun, ini membuktikan bahwa fikoeritrin sebagai pigmen pelengkap akan berfungsi membantu dalam proses fitosintesis.Menurut (Rusdani et al, 2013)rumput laut kelas Rhodophycae pada kondisi lingkungan yang tidak mendukung, maka pigmen fikoeritrin akan lebih banyak terbentuk dibandingkan pigmen klorofil a. Fikoeritin selain berfungsi membantu penyerapan cahaya pada saat kondisi stres cahaya, juga berfungsi melindungi pigmen utama dari kerusakan (oksidasi). Adanya fluktuasi konsentrasi pigmen klorofil a dan fikoeritrin pada jam ke-24 diduga karena pada jam ke-24 merupakan penyerapan merkuri (Hg) tertinggi oleh Gracilaria sp.…”

“…Vikositas pada agar disebabkan adanya gugus sulfat yang bermuatan negatif sepanjang rantai polimernya, sehingga menyebabkan molekul tersebut dikelilingi oleh air yang tidak bergerak dan mengakibatkan tinggi dan rendahnya nilai dari vikositas. (Rusdani et al, 2013) menyatakan semakin kecil kandungan sulfatnya semakin kecil pula viskositas. Selain memenuhi nilai viskositas yang ditetapkan, kualitas agar pada Gracilaria sp.…”