Laporan Ekotoksikologi Akuatik - A. Arisa Putri

Abstract

Pengamatan Kerang hijau (Perna viridis) di Pulau Lae-lae mendapatkan hasil indeks kondisi IK 1, IK 5, dan IK 9 menunjukkan korelasi sangat kuat dan signifikan terhadap kandungan logam timbal yang dituangkan dalam bentuk indeks biovailabilitas logam dalam kerang (IBLK). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa IK 1, IK 5, dan IK 9 merupakan IK yang peka serta rentan dalam merekam dan mendeteksi keberadaan logam Pb dan dapat digunakan sebagai biomarker dalam monitoring lingkungan atau penentuan status dari perairan. Untuk hubungan antara IK 5 dengan parameter pengamatan yang signifikan adalah lebar cangkang dan berat dagung kering. Untuk pengamatan SOS pada sampel kerang hijau yang diambil dari Perairan Pulau Lae-lae dan kerang cokelat dari Perairan Pangkep yaitu, kerang cokelat yang berada di perairan Pangkep memiliki konsentrasi bahan pencemar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kerang hijau yang berada di perairan Pulau Lae-lae. Ukuran kerang dan pertumbuhan berpengaruh pada indeks kondisi, Semakin besar ukuran cangkang maka semakin kecil konsentrasi Pb di dalam dagingnya. Pertambahan ukuran morfometri mempengaruhi penyerapan dan akumulasi logam Pb di dalam daging.