Penuaan mengurangi fungsi fisik, psikologis, dan sosial. Gangguan kognitif menyebabkan ketidakmampuan dalam fungsi sehari-hari dan membatasi kualitas hidup. Pada lansia sering terjadi
ketergantungan parsial atau total pada bantuan atau perawatan eksternal. Pentingnya sebuah studi untuk melakukan kajian tentang Mild Cognitive Impairment (MCI) pada Aspek Kognitif dan Tingkat
Kemandirian Lansia dengan alat ukur Mini-Mental State Examination (MMSE), pada lansia yang
berada di daerah pesisir yang merupakan bagian darah binaan jurusan keperawatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, pada bulan Agustus-desember tahun 2018 di pesisir pantai Toronipa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berdomisili di Pesisir pantai Toronipa Kabupaten Konawe, suatu instrumen pengkajian yang berfungsi mengukur kemandirian fungsional dalam perawatan diri dan mobilitas juga digunakan sebagai kriteria dalam menilai kemampuan fungsional bagi la10 menit dan menilai fungsi kognitif di bidang orientasi, memori, perhatian dan perhitungan, konstruksi bahasa dan visual. Skor pasien antara 0 dan 30 poin, dan cut offs 23/24 biasanya digunakan untuk menunjukkan penurunan kognitif yang signifikan. Hasil penelitian; Analisa pada fungsi kognitif: kategori normal 20 orang (40.0 %) sedangkan gangguan fungsi kognitif sebanyak 30 orang ( 60.0 % ). Kategori tingkat kemandirian Lansia, mandiri dalam melakukan aktifitas sehari-hari sebanyak 48 orang (96.0 % ), sedangkan yang mengalami ketergantungan berjumlah 2 orang ( 4.0 % ).Hasil analisa dengan uji Chi Square nilai p= 0.510, artinya nilai P lebih besar dari nilai α = 0,05, sehingga tidak ada hubungan antara MCI dari aspek kognitif dengan tingkat kemandirian lansia diwilayah pesisir pantai Toronipa.