Artikel ini membahas tentang perbedaan kemampuan berfikir geometri peserta didik yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan pendekatan etnomatematika dan yang belajar dengan pendekatan biasa/saintifik. Perkembangan kemampuan berfikir geometri peserta didik didasarkan kepada level berfikir geometri Van Hiele. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelompok peserta didik kelas IX MTsN 3 Kota Pariaman. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes kemampuan berfikir geometri materi Transformasi Geometri. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil analisis data tes menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berfikir geometri peserta didik yang diajar dengan pendekatan etnomatematika dan pembelajaran biasa. Rata-rata kemampuan berfikir geometri peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan etnomatematika lebih tinggi dari rata-rata kemampuan berfikir geometri peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan biasa. Pada kelas yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan etnomatematika, terdapat 93,75% peserta didik sudah berada pada tahap berfikir visualisasi, 87,5% peserta didik berada pada tahap analisis dan 81,25% peserta didik pada tahap deduksi informal, tetapi belum ada peserta didik yang mencapai tahap berfikir deduksi. Penggunaan pendekatan etnomatematika dalam pembelajaran geometri dapat memfasilitasi berkembangnya kemampuan berfikir geometri peserta didik.