Congestion at the crossroads of Bandung City occurs due to the increasing traffic volume, while the road capacity of Bandung City is quite limited. One of the congestion points at the intersection of Bandung City roads is located at Laswi Street-Pelajar Pejuang 45 Street and Jenderal Gatot Subroto Street. This study aims to identify the performance of traffic flow movements at the intersections of Laswi Street-Pelajar Pejuang 45 Street and Jenderal Gatot Subroto Street after the Laswi – Pelajar Pejuang 45 flyover operates. This study uses a type of quantitative research through analysis of APILL Intersection Performance according to PKJI 2014. Based on the results of the analysis, the average intersection delay is 411,3 seconds/skr to 553,4 seconds/skr. This shows that each approach has an average intersection delay of level of service of F (> 60 seconds/skr) or very bad. This is caused by the intersection cycle time which is too long and not in accordance with PKJI standards in 2014 where the flow of vehicles at the intersection of Laswi Street-Pelajar Pejuang 45 Street is hampered, traffic volume is above capacity, and congestion often occurs for quite a long time. Based on the results of cycle time optimization calculations, traffic flow conditions have increased performance to C (medium) with an average intersection delay value of 16,5 seconds/skr to 19,1 seconds/skr.
Abstrak
Kemacetan di persimpangan jalan Kota Bandung terjadi akibat volume lalu lintas yang semakin meningkat, sedangkan kapasitas jalan di Kota Bandung cukup terbatas. Salah satu titik kemacetan di persimpangan jalan di Kota Bandung terletak di Jalan Laswi – Jalan Pelajar Pejuang 45 dan Jalan Jenderal Gatot Subroto. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kinerja pergerakan arus lalu lintas di persimpangan Jalan Laswi – Jalan Pelajar Pejuang 45 dan Jalan Jenderal Gatot Subroto pasca Flyover Laswi – Pelajar Pejuang 45 beroperasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif melalui analisis Kinerja Simpang APILL menurut PKJI Tahun 2014. Berdasarkan hasil analisis, tundaan simpang rata - rata yaitu sebesar 411,3 detik/skr sampai 553,4 detik/skr. Hal ini menunjukkan bahwa masing – masing pendekat memiliki tundaan simpang rata – rata tingkat pelayanan senilai F (>60 detik/skr) atau buruk sekali. Nilai ini diakibatkan oleh waktu siklus persimpangan yang terlalu lama dan tidak sesuai dengan standar PKJI tahun 2014 di mana arus kendaraan pada persimpangan Jalan Laswi – Jalan Pelajar Pejuang 45 terhambat, volume lalu lintas di atas kapasitas, dan sering terjadi kemacetan dengan waktu yang cukup lama. Berdasarkan hasil perhitungan optimalisasi waktu siklus, kondisi arus lalu lintas memiliki kinerja yang meningkat menjadi C (sedang) dengan nilai tundaan simpang rata – rata 16,5 detik/skr sampai 19,1 detik/skr.