2019
DOI: 10.31004/obsesi.v4i1.372
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Literasi Berbahasa Indonesia Usia Prasekolah: Ancangan Metode Dia Tampan dalam Membaca Permulaan

Abstract: Perkembangan literasi berbahasa membaca permulaan anak usia dini merupakan salah satu aspek yang harus dicapai oleh anak dalam perkembangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perkembangan literasi berbahasa membaca permulaan anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan metode dia tampan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan instrument pengumpulan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
16
0
41

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
10

Relationship

1
9

Authors

Journals

citations
Cited by 49 publications
(58 citation statements)
references
References 11 publications
1
16
0
41
Order By: Relevance
“…Menurut Chairilsyah kemampuan literasi yang dimiliki oleh anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan sosial emosional, perkembangan kognitif dan bahasa anak. (Khirjan, 2020). Akan tetapi fenomena yang tampak sekarang ini sebagian besar orang tua menuntut anak agar memahami tentang konsep literasi ini tidak cukup hanya diperkenalkan melalui kegiatan bermain saja akan tetapi pembelajaran literasi yang memuat unsur membaca menulis dan berhitung dapat diwujudkan dalam pembelajaran yang terpisah tujuannya agar anak benar-benar mahir membaca, menulis dan berhitung pada saat lulus dari jenjang pendidikan anak usia dini dan dapat mudahkan anak masuk ke sekolah dasar atau madrasah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Chairilsyah kemampuan literasi yang dimiliki oleh anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan sosial emosional, perkembangan kognitif dan bahasa anak. (Khirjan, 2020). Akan tetapi fenomena yang tampak sekarang ini sebagian besar orang tua menuntut anak agar memahami tentang konsep literasi ini tidak cukup hanya diperkenalkan melalui kegiatan bermain saja akan tetapi pembelajaran literasi yang memuat unsur membaca menulis dan berhitung dapat diwujudkan dalam pembelajaran yang terpisah tujuannya agar anak benar-benar mahir membaca, menulis dan berhitung pada saat lulus dari jenjang pendidikan anak usia dini dan dapat mudahkan anak masuk ke sekolah dasar atau madrasah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jika anak pada pada usia memasuki pendidikan lanjut belum memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami kesulitan dalam mempelajari berbagai pembelajaran selanjutnya (Rahmatika, Hartati and Yetti, 2019).Pembelajaran membaca di Taman Kanak-kanak sebaiknya menggunakan media yang menarik bagi anak sehingga sejalan dengan konsep belajar anak yaitu bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak terutama kemampuan membaca permulaan anak usia dini dibutuhkan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi anak serta mendorong anak untuk semakin gemar membaca (Nahdi and Yunitasari, 2020). Oleh karena itu pembelajaran anak terutama membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan sehingga anak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang berharga.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Maria Montessori (dalam Hurlock, 1978 : 35) berpendapat bahwa usia 3-6 tahun merupakan periode sensitif atau masa peka terhadap anak, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya. Masa sensitif anak pada usia ini mencakup sensitive terhadap keteraturan lingkungan, mengeksplorasi lingkungan dengan lidah dan tangan, sensitif untuk berjalan, sensitif terhadap objek-objek kecil dan detail, serta terhadap aspek-aspek sosial kehidupan (Nahdi & Yunitasari, 2019;Shin, 2016).…”
Section: Naeyc Atau the National Association For The Education Of Youngunclassified