Literasi Informasi dan Literasi Media

Purwaningtyas, Franindya

doi:10.30829/iqra.v12i2.3978

Cited by 13 publications

(11 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The formation of information literacy reflects the ontological and epistemological conditions of the setting, which influence how information and knowledge are understood and how this is reflected in the activities that shape information practice. This approach emphasizes understanding how information literacy is negotiated as part of the practice of continuous learning in formal and informal situations (Melani, 2016).…”

Section: Resultsmentioning

confidence: 99%

Students’ Information Literacy at the MTsN 4 Banda Aceh Based on Empowering Eight Model

Yuliana,

A. Rasyid,

Manan

et al. 2023

Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan

View full text Add to dashboard Cite

This article discusses students' information literacy at the MTsN 4 Banda Aceh library using Empowering 8 model. This model uses a problem-solving approach to resource-based learning. Information literacy skills include identifying, and exploring appropriate sources and information on a topic, selecting and recording relevant information, collecting appropriate quotations, organizing, creating, presenting, assessing, and implementing. The purpose of this study is to determine students' information literacy in the library of MTsN 4 Banda Aceh by using the Empowering 8 model. Data collection techniques used are interview, documentation and questionnaires. The results of this study indicate that student's level of information literacy is classified as good. Both include identification, organizational selection, creating literacy, presentation, assessment and aspects of the application of information literacy. However, the most dominant level of student information literacy in the library of MTsN 4 Banda Aceh is in the organizational and assessment aspects, with 62.28% of students saying “yes” and 37.71% saying “no". While the lowest level of information literacy was in the information selection aspect, 26.27% of students said "yes," and 73.73% said "no”. Improving student information literacy competence can be encouraged by establishing centralized policies that must be implemented to form innovations carried out by each school.

show abstract

Section: Resultsmentioning

confidence: 99%

Students’ Information Literacy at the MTsN 4 Banda Aceh Based on Empowering Eight Model

Yuliana,

A. Rasyid,

Manan

et al. 2023

Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Keterampilan berkomunikasi adalah keahlian dalam mengenali informasi yang ada (Lloyd dalam Melani, (2016). Kemampuan memahami informasi termasuk dalam langkah mencari, mengenali, mengevaluasi, menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi dengan efektif dan efisien (Septiyantono dalam Pangestika, (2018)); (Kurnianingsih et al, 2017); (Purwaningtyas, 2018).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pelatihan Pelafalan Dan Kosakata Bahasa Inggris Untuk Siswa Sekolah Dasar Islam Nurul Huda Cipayung Jakarta Timur

Tambunsaribu

Insani²

2022

JAI

View full text Add to dashboard Cite

Kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris adalah suatu hal yang sangat penting pada era masa kini. Untuk itu, kemampuan dalam hal ini perlu untuk diasah sejak dini, baik dari level sekolah taman kanak-kanak (TK) maupun sekolah dasar (SD). Sekolah Dasar Islam (SDI) Nurul Huda Jakarta Timur, merupakan salah satu sekolah yang menyadari hal tersebut. Dalam hal ini, SDI Nurul Huda merupakan mitra yang bekerjasama degan tim pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarkaat (PKM) untuk melakukan sebuah kegiatan ekstrakurikuler bahasa Inggris kepada para siswa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan para siswa dalam memahami pelafalan atau pengucapan kosakata bahasa Inggris dalam ilmu berbicara (speaking). Metode kegiatan PKM ini adalah berbentuk pelatihan pelafalan bahasa Ingris dalam bentuk ceramah, praktik percakapan langsung, tanya jawab, dan diskusi. Setelah pelaksanaan PkM selesai, penulis menilai dua hal utama yakni ketepatan materi bagi peserta dan keberhasilan pelaksanaan pelatihan. Dari hasil survey yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa materi pelatihan mengenai pelafalan dan kosakata bahasa Inggris mampu meningkatkan kemampuan mereka untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dari sisi penguasaan dan sikap pelatih, para peserta PkM memberikan respon positif yang menyatakan bahwa sikap pelatih ramah dan sopan selama memberikan pelatihan. Para pelatih juga sangat menguasai materi saat memberikan pelatihan kepada para siswa. Penulis berharap, pelatihan PkM dengan materi seperti ini dapat terus diberikan kepada siswa-siswi sekolah dasar di kemudian hari.

show abstract

“…Di era tanpa batas saat ini memungkinkan persebaran informasi tanpa filter, semua informasi tercampur menjadi satu entah itu fakta atau hoax. Pada akhirnya kemampuan seseorang akan diuji dalam menilai suatu informasi (Purwaningtyas, 2018).…”

Section: Evaluasi Beritaunclassified

Kemampuan Literasi Digital Anggota Pers Mahasiswa Hayamwuruk Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dalam Merespon Hoax

Sahilanada

Jumino

2021

Anuva

View full text Add to dashboard Cite

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kemampuan literasi digital anggota Lembaga Pers Mahasiswa Hayamwuruk (LPM Hayamwuruk) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dalam menyikapi hoax. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara semi terstruktur. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa informan menggunakan media informasi digital dengan bantuan internet sebagai sumber informasi. Hadirnya internet memang memberikan banyak kemudahan kepada informan, namun tetap ada sisi negatifnya seperti contoh maraknya persebaran hoax. Informan mengaku pernah percaya dengan hoax. Dari pengalaman tersebut, membuat informan kini lebih selektif saat menerima berita baru. Verifikasi merupakan salah satu bentuk cara informan dalam mengevaluasi berita yang didapat. Kemampuan dan kesadaran tentang hoax yang dimiliki informan menjadikan ia sebagai pribadi yang bijak dalam menggunakan media digital dan ikut serta berupaya memberantas hoax dengan cara berkontribusi dalam menulis pemberitaan dan mengedukasi orang terdekatnya.

show abstract

Literasi Informasi dan Literasi Media

Cited by 13 publications

References 0 publications

Students’ Information Literacy at the MTsN 4 Banda Aceh Based on Empowering Eight Model

Students’ Information Literacy at the MTsN 4 Banda Aceh Based on Empowering Eight Model

Pelatihan Pelafalan Dan Kosakata Bahasa Inggris Untuk Siswa Sekolah Dasar Islam Nurul Huda Cipayung Jakarta Timur

Kemampuan Literasi Digital Anggota Pers Mahasiswa Hayamwuruk Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dalam Merespon Hoax

Contact Info

Product

Resources

About