Stunting merupakan masalah malnutrisi kronis yang memengaruhi pertumbuhan fisik anak, perkembangan otak, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Di Indonesia, prevalensi stunting masih tergolong tinggi, dengan angka mencapai 28% pada anak balita di Kabupaten Boyolali. Faktor penyebab utama meliputi pola makan yang tidak memadai, sanitasi yang buruk, dan kondisi sosial ekonomi keluarga. Selain itu, kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi menjadi hambatan signifikan dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat, khususnya ibu, dalam mencegah stunting melalui penyuluhan berbasis komunitas di Desa Gatak, Kecamatan Boyolali. Metode yang digunakan mencakup ceramah interaktif dan diskusi kelompok, dengan evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil pre-test menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku peserta berada pada kategori rendah. Namun, setelah penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan di seluruh kategori dengan p<0,001. Peningkatan ini terlihat merata pada semua kelompok peserta, baik yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi maupun rendah, serta pada kader posyandu maupun non-kader. Survei kepuasan peserta menunjukkan tanggapan yang sangat positif terhadap penyuluhan, dengan penilaian "sangat baik" untuk materi yang disampaikan dan manfaat yang diperoleh. Temuan ini menunjukkan bahwa penyuluhan berbasis komunitas merupakan intervensi yang efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan stunting di Kabupaten Boyolali.