Latar belakang: Peningkatan penyakit hati masih menjadi permasalahan kesehatan di dunia. Di Indonesia, sebagian besar penyakit hati didominasi oleh sirosis hepatis. Salah satu penyebab kerusakan hati adalah peningkatan jumlah radikal bebas dalam tubuh. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan dan kematian sel hati serta menimbulkan jaringan fibrotik. Penurunan jumlah sel hati akan mengakibatkan gangguan fungsi hati secara keseluruhan. Pemberian antioksidan dapat mengurangi radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan antioksidan adalah terung pipit (Solanum torvum). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi antioksidan pada rebusan akar terung pipit (Solanum torvum) terhadap kerusakan hati dengan induksi CCL4 pada Rattus norvegicus. Metode: Pada penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan desain Randomized Controlled Trial (RCT). Proses penelitian dilakukan selama 11 hari dengan membagi hewan coba menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 ekor. Setiap kelompok perlakuan akan dilakukan 5 hari diinduksi dengan CCL4 dan dilanjutkan dengan 7 hari pemberian rebusan akar terung pipit (Solanum torvum) dengan dosis berbeda (0,5; 1,0; 1,5 mg/grBB/hari). Parameter yang digunakan adalah kadar SGOT-SGPT dan bilirubin dalam darah. Hasil: Penelitian memperlihatkan adanya penurunan kadar SGOT-SGPT dan bilirubin dalam darah pada kelompok yang diberikan rebusan akar terung pipit (p≤0,05). Peningkatan dosis pemberian akar terung pipit semakin menurunkan parameter penelitian, walaupun tidak mencapai nilai kelompok kontrol negatif. Simpulan: Kandungan antioksidan pada rebusan akar terung pipit (Solanum torvum) dapat mengurangi penurunan kadar SGOT-SGPT dan bilirubin dalam darah akibat kerudakan hepar pada hewan coba yang diinduksi CCL4.