Tingginya laju urbanisasi mendorong pembangunan perumahan untuk memenuhi kebutuhan rumah, khususnya di wilayah perbatasan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data kelayakan investasi oleh investor. Tiga rancangan Site Plan yang mempunyai ukuran kavling dan tipe rumah berbeda dianalisa secara bersamaan. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk menganalisis kriteria terukur dan kriteria tidak terukur. Hasil keduanya dinilai oleh investor dengan menggunakan model rasional-intuitif. Penelitian ini menemukan, analisis kriteria terukur menghasilkan Site Plan A mempunyai 60 lot dengan biaya produksi dan harga jual terendah. Sedangkan Site Plan B dan Site Plan C direncanakan sebanyak 37 dan 35 lot dengan biaya produksi dan harga jual lebih tinggi. Oleh karena itu, simulasi kelayakan finansial menghasilkan perbedaan yang signifikan. Hasil analisis kriteria yang tidak terukur menunjukkan bahwa perbedaan nilai kategori setiap Site Plan saling mendominasi. Model rasional-intuitif membagi persentase berdasarkan keuntungan, yaitu 75% terukur dan 25% tidak terukur. Hasil perhitungan menyatakan bahwa Site Plan A lebih layak dilaksanakan secara finansial dan memenuhi perencanaan sebagai bagian dari sebuah kawasan perkotaan. Kesimpulannya, hasil analisis terukur dan tidak terukur mempunyai perbedaan yang signifikan. Namun, dengan evaluasi model keputusan rasional-intuitif yang dilakukan oleh investor, keputusan yang memenuhi kedua jenis analisa tersebut dapat dihasilkan. Oleh karena itu, perhitungan kelayakan finansial bukanlah satu-satunya alat untuk menentukan kelayakan suatu proyek. Kemampuan seorang investor juga menjadi faktor penentu dalam menentukan kelayakan sebuah investasi.