ABSTRAKPada keluarga campuran, terdapat perubahan yang membutuhkan penyesuaian dalam aspek-aspek keluarga. Proses perwujudan keluarga dalam keluarga campuran memiliki perbedaan dengan keluarga pada pernikahan sebelumnya. Studi ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi yang terjadi pada keluarga campuran dan negosiasi yang dilakukan anggota keluarga campuran dalam berbagai kegiatan dan interaksi pada keluarga campuran. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan konsep family practice dari David Morgan. Informan dalam penelitian ini sebanyak sembilan orang. Studi ini menemukan variasi proses adaptasi pada keluarga campuran yaitu proses adaptasi secara holistik, natural, dan secara terpaksa. Pada negosiasi terkait dengan kegiatan komunal keluarga campuran dilakukan secara eksplisit dan implisit. Proses perwujudan keluarga pada keluarga campuran dapat dilihat melalui proses adaptasi dan negosiasinya. Kedua hal ini yang kemudian membedakan dengan keluarga pada pernikahan pertama. Dalam aspek-aspek tertentu, keluarga campuran di Indonesia masih dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat kultural seperti dalam hal mediasi ketika terjadi konflik hingga rasa sungkan dengan anggota keluarga baru. Kata Kunci: Praktik Keluarga, Keluarga Campuran, Adaptasi, Negosiasi, Keluarga Tiri ABSTRACTChanges in blended families necessitate adaptations to several aspects of the family. As a result, the process of building a family in a blended family differs from that of a family formed through a first marriage. This research stems from a desire to comprehend the embodiment of the family in a blended family through family communal activities such as family rituals and routines. This study examines the adaptations that occur in blended families and the negotiations that blended family members engage in addressing various activities and interactions. This study employed a qualitative method using the concept of family practice by David Morgan. Nine informants were involved in this study. This study revealed three types of adaption processes in blended families: holistically, naturally, and forcibly. Negotiations around communal activities in blended families take place both explicitly and implicitly. In a blended family, the process of an embodiment of the family can be seen through adaptation and negotiation processes. These two factors distinguish a blended family from a family formed through a first marriage. In certain ways, blended families in Indonesia continue to be influenced by cultural factors, such as mediation when there is a problem or feeling reluctant with new family members. According to the findings of this study, cultural traits are able to unite two families. Keywords: Family Practice; Blended Family; Adaptation; Negotiation; Stepfamily