Sejalan dengan kebutuhan akan energi gas bumi, penurunan produksi dan cadangan gas bumi dalam negeri maka diprediksi neraca gas bumi Indonesia akan segera terjadi. Untuk mengurangi impor dan memperlambat habisnya cadangan gas bumi maka perlu dikembangkan energi alternatif yang terbarukan untuk dipakai atau menjadi energi pengganti dari Gas Bumi. Gas bumi digunakan dalam fase gas dan biasanya digunakan sebagai energi penggerak turbin gas atau mesin gas, untuk itu alternatif pengganti gas bumi harus memungkinkan untuk diterapkan pada atau mesin dengan tenaga gas bumi. Energi terbarukan yang mendukung untuk mengganti peran gas bumi antara lain LFG (Landfill Gas), Biogas dan Hidrogen. Indonesia dapat memproduksi LFG dalam jumlah besar jika dapat melakukan upgrade TPA yang ada lebih dari 500 lokasi tersebar di seluruh Indonesia. Biogas Indonesia dapat diproduksi dari bahan baku limbah POME dan limbah ternak yang melimpah. Sedangkan hidrogen adalah sumber alternatif masa depan yang sangat bersih, dimana perkembangan teknologi proses produksi dan pengguna produk hidrogen cukup cepat. Hidrogen dapat dihasilkan dari berbagai proses terbarukan dimana akan menjadi potensi yang sangat bermanfaat bagi dunia, dan khususnya Indonesia di masa mendatang. Pemerintah Indonesia perlu melakukan langkah nyata untuk menerapkan bahan bakar alternatif pengganti gas bumi melalui penyediaan fasilitas dan pelaksanaan kebijakan.