Pengembangan agroindustri kelapa terintegrasi yang selaras dengan kebijakan daerah berbasis sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi yang memadai akan terus dilakukan guna mewujudkan keberlanjutan rantai pasok agroindustri kelapa. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan model konseptual sistem kemitraan petani kelapa dan agroindustri santan kelapa di Kabupaten Padang Pariaman. Tahapan penelitian ini terdiri dari wawancara ke petani kelapa dan pelaku agroindustri santan kelapa di Kabupaten Padang Pariaman dan pengisian kuesioner oleh pakar akademisi tentang keterkaitan antar elemen yang dibandingkan. Total responden yang diperlukan pada penelitian adalah 30 orang. Pengembangan sistem kemitraan menggunakan metode Interpretive Structural Modelling (ISM) untuk mendapatkan model struktur yang mengambarkan kompleksitas sistem kemitraan antara petani kelapa dan agroindustri santan kelapa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh strukturisasi sistem pengembangan kemitraan yang terdiri dari tumbuhnya kepercayaan dan kerjasama agroindustri dan petani kelapa, ketersediaan dana, terbatasnya fasilitas dan infrastruktur, pelaksanaan peraturan daerah terkait kemitraan belum optimal, konsistensi petani dalam menanam kelapa, penyiapan lahan dan bibit unggul kelapa, pelatihan teknologi budidaya, pola bercocok taman kelapa melalui Good Agriculture practise (GAP) dan kegiatan produksi santan kelapa melalui Good Manufacture Practise (GMP).