Makna Tradisi Ponan Bagi Pengembangan Pendidikan Akuntansi

Abstract

The purpose of this research is to discover the significance of the Ponan tradition for the advancement of accounting education. The study was carried out in Poto Village, Moyo Hilir District, Sumbawa Regency. Purposive Sampling was used to identify the informants under the study. Ethnographic method was used as a data analysis tool. The Ponan tradition is divided into three meanings: gratitude, kinship, and fertility. The implication can be used as a guideline when developing an accounting education curriculum based on local wisdom.

Memahami Suasana Dilematis Antara Hutan Dan Uang Melalui Semiotika Akuntansi

“…dengan melakukan kajian terhadap naskah drama yang berjudul Sumur Tanpa Dasar. Temuannya sangat menarik bahwa ternyata ketika uang dijadikan sebagai postulat akuntansi, maka siapapun itu tidak akan pernah menemukan rasa damai di hatinya (Martadinata & Faturrahman, 2022). Tidak kalah menarik dengan penelitian yang menjadikan karya cerpen sebagai situs telitinya.…”

“…Artinya karya sastra telah dijadikan sebagai situs di dalam beberapa penelitian ilmu akuntansi sebagaimana paparan di atas. Karya sastra tidaklah sekedar karya sastra yang hanya berisi hayalan dan angan-angan semata, melainkan representasi dari dinamika sosial kehidupan masyarakat yang disajikan ke dalam bentuk sastra (Wahyuni, 2015., Martadinata & Faturrahman, 2022.…”

Implementasi Akuntansi dalam Perspektif Pedagang Suku Jawa

“…Jika lebih diperhatikan, masyarakat Indonesia dalam menjalankan usahanya masih dipengaruhi oleh adat masing-masing dari suku dan bangsa serta kelompok masyarakat. Hal ini diperkuat dengan penelitian [4] pada Suku Jawa yang menyatakan budaya ponan di masyarakat membentuk penerapan akuntansi para pedagang. Peningkatan penjualan beberapa pasar tradisional ditentukan melalui perhitungan dino pasaran yaitu pahing, pon, wage, kliwon, dan legi [5].…”