Manajemen Privasi Komunikasi Pada Remaja Pengguna Akun Alter Ego Di Twitter

Abstract

Pengelolaan informasi privasi tidak hanya dalam dunia nyata, saat ini individu dapat menyebarkan informasi pribadi mereka kepada orang lain melalui media sosial seperti Twitter. Keberadaan akun-akun alter ego di situs jejaring sosial Twitter, memiliki tingkat keterbukaan informasi privat sangat berbeda. Akun-akun ini dibuat untuk melontarkan foto yang mengandung konten pornografi diri sendiri, setiap kali mengunggah foto sensual dirinya ke Twitter, mereka melengkapinya dengan nametag bertuliskan username dan melampirkan kata kunci hashtag #Realava. Penelitian ini melihat bagaimana manajemen privasi komunikasi pemilik akun alter ego menggunakan teori Manajemen Privasi Komunikasi. Dengan pendekatan fenomenologi penelitian in mendapatkan deskripsi berikut: Pertama, Pemilik akun alter ego tetap menerapkan batasan privat dalam penggunaannya. Batasan kolektif yang diterapkan berupa memotong atau menutupi bagian wajah dirinya pada foto yang disebarkan. Kedua, Adapun motif yang muncul pada pemilik akun adalah, motif identitas diri, motif interaksi dan motif hiburan.

Cuddle Care or Love Care Services in Social Media Twitter (X)

“…In the activity of looking for customers, the resource persons also carry out message production activities, which involve actively replying (joining together) who are looking for cuddle care/love care services. This activity is in line with the theory explained by Charles Berger (in Saifulloh, 2018), where the purpose of communication carried out by someone is to achieve a certain purpose and goal and the resource person has fulfilled the points.…”

Pengungkapan Diri dalam Perseteruan Youtuber Kembar Tasya Farasya dan Tasyi Athasyia

“…Teori Communication Privacy Management (CPM) telah banyak digunakan dalam media sosial di antaranya melalui twitter oleh Saifulloh & Ernanda (2018) dan instagram oleh Kamilah & Lestari (2020). Privasi dan pengungkapan informasi telah menjadi isu utama seputar media sosial.…”

“…Privasi dan pengungkapan informasi telah menjadi isu utama seputar media sosial. Dalam penelitian Saifulloh & Ernanda (2018) sebelum membuka informasi privat seseorang dapat merasakan keteganganketegangan antara keinginan untuk mengungkapkan informasi privat miliknya dan keinginan untuk menutupinya. Ketika ingin mengungkapkan informasi privat terkadang seseorang mempertimbangkan dua kemungkinan itu terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membaginya ke dalam ruang publik.…”

Akun Alter: Cara Baru Presentasi Diri di Media Sosial

“…Oleh karena itu, meski akun-akun ini melontarkan opini provokatif dan mencoba mengorek informasi dari akun lain, para pengguna media sosial yang lain tidak akan bisa mengetahui siapa individu di baliknya. Dari sini terlihat bahwa akun-akun alter muncul disebabkan oleh usaha untuk menjaga dan melindungi diri sendiri agar tetap aman dan tidak diketahui oleh orang-orang di kehidupan nyata (Saifulloh & Ernanda, 2018).…”