Desa Agrowisata Watesari merupakan salah satu Desa Wisata yang terdampak pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang terjadi pada bulan maret 2020. Kementerian Kesehatan menetapkan keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor hk.01.07/menkes/382/2020 tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian corona virus disease 2019 (covid-19) yang mengharuskan penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat dalam melakukan kegiatan di tempat umum untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19. Aturan serta kebijakan baru pemerintah dalam upaya penekanan penyebaran virus ini menyebabkan penurunan jumlah wisatawan pada Desa Agrowisata watesari. Adanya pengalihan Dana Desa untuk penanganan Covid-19 menyebabkan kurangnya dana operasional yang dimiliki Desa Agrowisata watesari ini, sehingga hal tersebut menyebabkan terhambatnya pengelolaan wisata. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui manajemen strategi BUMDES “Bina Sejahtrea” dalam mengelola Desa Agrowiasata Watesari pada saat pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini menggunakan teori manajemen strategis Fred.R.David dengan berfokus pada formulasi strategi, implementasi strategi serta evaluasi strategi. Dengan melihat faktor kekuatan, kelemahan, peluang serta hambatan dari Desa Agrowisata Watesari. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,obsersavi, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen strategi yang dilakukan BUMDES “Bina Sejahtera” dalam proses pengelolaan wisata di masa pandemi ini masih belum berjalan maksimal sesuai dengan konsep manajemen strategi menurut Fred.R.David, namun tetap memaksimalkan proses pengelolaan secara umum. Hal ini disebabkan karena masih terhambatnya pengelolaan Desa Agrowisata watesari di masa pandemi saat ini akibat kurangnya dana yang disebabkan oleh pengalihan Dana Desa untuk penanggulangan Covid-19 serta menurunnya jumlah pengunjung, maka dari itu BUMDes Watesari beserta Pemerintah desa watsaeri berupaya memaksimalkan pengelolaan wisata dengan tetap membuka wisata namun dengan penerapan protokol kesehatan serta memaksimalkan segala pengelolaan wisata dengan pengeluaran yang minimal.
Kata Kunci: manajemen strategi, desa wisata, agrowisata
Watesari agro tourism villages is one of the tourism villages affected by Corona Virus Disease (Covid-19) pandemic that occurred in March 2020. The Ministry of Health stipulates a decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia number hk.01.07 / menkes / 382/2020 concerning health protocols for the community in public places and facilities in the context of preventing and controlling the corona virus disease 2019 (covid-19) which requires the implementation of health protocols by the public in carrying out activities in public places to reduce the rate of spread of the Covid-19 virus. New government regulations and policies in an effort to suppress the spread of this virus have caused a decrease in the number of tourists in Watesari Agro-tourism Village. The transfer of Village Funds for handling Covid-19 resulted in a lack of operational funds owned by the Watesari Agro-tourism Village, so that it hampered tourism management. This study aims to determine the management strategy of the BUMDES "Bina Sejahtrea" in managing Agrowiasata Watesari Village during the Covid-19 pandemic. The research method used is descriptive qualitative. This study uses Fred.R.David's strategic management theory by focusing on strategy formulation, strategy implementation and strategy evaluation. By looking at the strengths, weaknesses, opportunities and obstacles of the Watesari Agro-tourism Village. The data collection techniques used were interviews, observation, and documentation. The results of the study indicate that the strategic management carried out by BUMDES "Bina Sejahtera" in the tourism management process during this pandemic is still not running optimally according to the concept of strategic management according to Fred.R.David, but still maximizes the general management process. This is because the management of Watesari Agro-tourism Village is still obstructed during the current pandemic due to a lack of funds caused by the transfer of Village Funds for Covid-19 prevention and the decline in the number of visitors, therefore BUMDes Watesari and watsaeri village government seeks to maximize tourism management by keeping tourism open but with the application of health protocols and maximizing all management tourism with minimal expenditure..
Keywords: strategic management, tourism villages, agro-tourism