<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Manajemen Pembelajaran program boarding school di MAN 1 Langkat. penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan triangulasi merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data. Siswa, Kepala Sekolah, dan Kepala Asrama Musrif dan Musrifah menjadi sumber data penelitian ini. Berdasarkan hasil temuan, perencanaan boarding school MAN 1 Langkat terdiri dari penetapan indikator atau standar keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran boarding school, menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan. Beberapa kegiatan yang direncanakan berlangsung di asrama, seperti les dan setoran hafalan, sementara yang lain di luar asrama, seperti kegiatan berenang dan bersenang-senang. Ada yang tersusun rapi dalam jadwal kegiatan seperti kegiatan harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau bahkan tahunan. Kepala Madrasah adalah manajer berpangkat tertinggi yang bertanggung jawab atas semua tanggung jawab manajerial, termasuk namun tidak terbatas pada: 1) menunjuk aset, mencari tahu dan membagikan tugas, dan meletakkan teknik-teknik penting dalam program sekolah boarding school, (2) menyusun konstruksi hirarki yang menunjukkan garis wewenang dan kewajiban, (3) latihan pendaftaran, penetapan, persiapan dan peningkatan aset manusia/pekerjaan, (4) latihan untuk mengatur SDM pada posisi yang paling sesuai. Masing-masing musyrif dan musyrifah menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan baik, dan para asatidz melakukan berbagai kegiatan pembelajaran untuk memastikan peserta didik berpartisipasi aktif dan antusias dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan pesantren di MAN 1 Langkat berjalan lancar dan optimal.</p>