Kebangkitan Yesus merupakan peristiwa yang fundamental bagi iman Kristiani. Kebangkitan Yesus menegaskan kemenangan-Nya atas dosa, maut, dan kuasa kegelapan. Kebangkitan memberikan harapan akan kehidupan kekal dan memastikan janji kehidupan abadi bagi mereka yang percaya pada Yesus. Bagi umat Kristen, kebangkitan menyiratkan kekuatan transformasional dalam hidup mereka. Berkat kebangkitan, Gereja sebagai sakramen Allah memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan lima pilar Gereja itu sendiri. Disisi lain, masih ada umat yang belum memahami makna kebangkitan Yesus, sehingga tidak dapat mengimplikasikan panca tugas Gereja dalam dunia masa kini, bahkan ada umat yang lupa akan panca tugas Gereja ini. Tujuan penulisan artikel ini untuk menemukan fakta dan makna kebangkitan Yesus menurut Injil Lukas 24:1-49 serta implikasinya dalam kehidupan Gereja masa kini. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur.Hasil penelitian menunjukkan fakta kebangkitan Yesus ditandai dengan kubur kosong dan penampakan diri-Nya secara nyata berulang kali kepada para murid. Kebangkitan Yesus memiliki makna, yaitu: Gereja mendapat tugas perutusan dari Yesus untuk memberitakan kebangkitan, kebangkitan menunjukkan realitas yang mengatasi keberadaan spiritual dalam keabadian, dan kebangkitan menuntut kesetiaan dalam iman kepada Allah. Implikasi fakta dan makna kebangkitan Yesus bagi Gereja masa kini dapat terlaksana dalam panca tugas Gereja, yaitu persekutuan atau koinonia, pelayanan atau diakonia, pewartaan atau kerygma, pengudusan atau liturgia, dan kesaksian atau martiria. Kesetiaan mengimplikasikan panca tugas Gereja sebagai bukti mewartakan kebangkitan Yesus.