Manuskrip Al-Qur`an Di ‘Bumi Senentang’: Aspek Kodikologi Pada Manuskrip Al-Qur`an Koleksi Kesultanan Al-Mukarramah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Abstract

Kajian ini dilatarbelakangi karena masih minimnya penelitian tentang manuskrip keagamaan di kabupaten Sintang, termasuk manuskrip al-Qur`an. Pernah dilakukan kajian oleh Rizki Putriani, namunnya kajiannya bersifat sederhana, sesuai dengan judul artikelnya sebagai sebuah penelusuran awal. Maka dengan artikel ini, setidaknya akan menambahkan khazanah pengetahuan tentang manuskrip al-Qur`an koleksi istana Al-Mukarramah Sintang, khususnya pada aspek kodikologi. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan memfokuskan pada aspek kodikologi. Kesimpulan artikel ini menjelaskan bahwa: Pertama, manuskrip mushaf al-Qur`an koleksi keraton Sintang diperkirakan berumur 340an tahun, manuskrip ini ditulis oleh Sultan Abang Nata dan H. Abdul Karim dan kepenulisannya disponsori oleh istana Al-Mukarramah Sintang. Kedua, ukuran manuskrip mushaf al-Qur`an Sintang relatif besar dari pada sejumlah manuskip al-Qur`an yang sudah ditemukan di Kalimantan Barat, yakni berukuran 40x30 cm. Ketiga, jumlah baris teks al-Qur`an pada setiap halaman adalah 13 baris serta tidak menggunakan penomoran halaman. Keempat, alas yang digunakan adalah jenis daluang (tapa di Kalimantan Barat). Kelima, terdapat lembaran-lembaran manuskrip yang hilang, sehingga kondisi manuskrip tidak utuh. Keenam, jenis khat yang digunakan dalam manuskrip adalah naskhi menggunakan tinta berwarna hitam pada teks Arab dan tinta berwarna merah pada keterangan surat, waqaf dan harakat (syakl). Ketujuh, tidak ditemukan iluminasi yang kental, hanya berupa penggunaan garis dan model lingkaran sederhana sebagai penanda waqaf dan penanda juz.
 Kata Kunci: Kodikologi, Manuskrip Al-Quran, Istana Al-Mukarramah, Sintang.