Mapping the Evolution of Mercury (Hg) Research in the Amazon (1991–2017): A Scientometric Analysis

Abstract

Because the Amazon rain forest is ecologically relevant on a global scale, we applied scientometric techniques to integrate studies dealing with mercury research in this unique ecosystem between 1991 and 2017. Using a combination of co-authorship and co-citation analyses, keyword mapping and overlay visualization of topics in the field, this article identified three major areas in the 26-year period of mercury research: (1) human exposure to mercury (artisanal small-scale gold mining-ASGM) and methylmercury through fish consumption, and their respective risks for human health; (2) mercury accumulation in the environment and its relation to ASGM and atmospheric concentration; and (3) mercury geochemistry and its presence in soils, sediments, and water. The paper also identified the leading institutions related to the published research and respective influential scholars in the context of this study. Overall, the analyses revealed patterns of convergence and divergence between authors, specialization, and interdisciplinary engagement in mercury investigation, thus highlighting strengths and weaknesses of research topics in the field. This scientometric approach could be a useful tool to monitor/assess the implementation of the Minamata Convention.

Analisis Scientometrics Penelitian Merkuri pada Penambangan Emas Skala Kecil di Indonesia Tahun 2009-2019

“…Informasi hasil pemantauan dan penelitian tersebut perlu dievaluasi sebagai saran kebijakan kepada para pemangku kepentingan. Data mengenai penelitian merkuri dapat diperoleh melalui analisis scientometrics (Pinto, Dórea, Bernardi, & Gomes, 2019), cabang ilmu yang memiliki kelebihan penyelidikan untuk bidang ilmiah (Leydesdorff, 2001). Meskipun ada sanggahan dari Kenna, Mryglod, & Berche (2017) bahwa tidak semua hal dapat dihitung menggunakan scientometrics, akan tetapi analisis ini dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan penelitian.…”

“…Rentang tahun terbit artikel selama 11 tahun ditetapkan dengan alasan Konvensi Minamata dimulai tahun 2010 dan berlaku tahun 2013 (Badan Pembinaan Hukum Nasional, 2017) serta syarat minimal data berkelanjutan selama 10 tahun untuk dinyatakan kuat secara statistik (White, 2019). Ini berbeda dengan yang dilakukan Pinto, Dórea, Bernardi, & Gomes (2019) dan Wang et al (2018) Metode analisis scientometrics paling tidak mencakup evaluasi kecenderungan peningkatan publikasi tiap tahun (regresi) serta koneksi jejaring antara majalah ilmiah, penulis, lembaga penulis, sitasi, negara, kata kunci, co-authors, dan lain-lain (Pinto et al, 2019). Analisis scientomentrics berfokus pada distribusi penulis utama dan lembaga-lembaganya, kategori dan kata kunci frekuensi tinggi, jurnal berpengaruh tinggi, kontribusi penulis, dan tren evolusioner berdasarkan analisis penulis bersama, analisis bersama, analisis koitasi dan analisis kumpulan dokumen (Wang et al, 2018).…”

“…Scientometrics bertujuan untuk menguantifikasi ilmu pengetahuan pada tingkat individu, lembaga, lingkup nasional/ internasional, dan berbagai cabang ilmu (Sengupta, 1992 Ruang lingkup penelitian ditentukan mencakup bagian naskah yang disasar, kata kunci, dan waktu pengunduhan naskah (Sengupta, 1992;Pinto et al, 2019). Kami menentukan bagian naskah yang disasar adalah intisari (abstract), bukan bagian judul seperti yang Pinto et al (2019) lakukan karena abstrak menggambarkan pokok tulisan dan menjelaskan keterkaitan penelitian dengan PESK. Sementara itu, kata kunci yang dipilih adalah mercury karena menghasilkan jumlah naskah terbanyak yang bisa diakses pada portal GARUDA daripada menggunakan istilah merkuri, raksa, air raksa, hydrargyrum, atau quicksilver.…”

Mercury in Fish and Human Hair and Estimated Dietary Intake in a Riverside Community of the Madeira River Basin in the Brazilian Amazon

“…In Brazil, it is estimated that 10 to 50 t of Hg derived from ASGM is emitted into aquatic and terrestrial ecosystems per year [ 6 ]. This environmental impact is particularly evident in the Amazon [ 7 ], where metallic Hg 0 is widely used in mining to separate gold granules from sediments (amalgams) [ 8 ]. Losses of Hg 0 during this separation process occur mainly due to the volatilization of Hg 0 through burning the amalgam, in addition to the direct emission of residual Hg associated with mining tailings into aquatic ecosystems [ 9 , 10 ], although distillers are currently used in gold–mercury (Au-Hg) separation processes, especially in authorized ASGM.…”

Total Mercury Content in the Tissues of Freshwater Chelonium (Podocnemis expansa) and a Human Health Risk Assessment for the Amazon Population in Brazil

“…Mercury (Hg) is a toxic trace element found in the Amazonian ecosystem due to its use in the amalgamation stage of gold extraction [1][2][3]. This toxic contaminant requires public health attention due to its toxicity, high absorption and low excretion after ingestion [4].…”