Artikel ini mengeksplorasi persinggungan antara kecerdasan buatan (AI), teologi, dan etika, dengan fokus pada konsep Imago Dei dan implikasinya terhadap identitas dan agensi moral manusia. Penelitian ini dimulai dengan tinjauan literatur yang sistematis di tiga domain: perspektif teologis tentang Imago Dei, pertimbangan etis dalam AI, dan wacana filosofis tentang identitas manusia dan agensi moral. Kajian ini mengidentifikasi tema-tema dan perdebatan utama, memfasilitasi pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana AI dan teologi bersinggungan. Temuan-temuannya menekankan pentingnya mengintegrasikan kerangka kerja teologis dengan etika AI untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan yang melekat. Studi ini menyoroti kesenjangan yang signifikan dalam literatur yang ada, terutama kurangnya kerangka kerja komprehensif yang menggabungkan wawasan teologis dengan pertimbangan etika praktis. Penelitian ini menyarankan pendekatan kolaboratif antara teolog, ahli etika, dan ahli teknologi untuk mengatasi dilema moral yang ditimbulkan oleh AI. Hasilnya menggarisbawahi pentingnya mengkontekstualisasikan Imago Dei dalam kerangka budaya dan agama yang beragam, yang memperkaya diskusi teologis dan etis. Pada akhirnya, penelitian ini menganjurkan pemahaman yang bernuansa tentang apa artinya menjadi manusia di dunia yang semakin berteknologi, dengan menekankan tanggung jawab etis yang menyertai integrase AI ke dalam kehidupan sehari-hari.