Komunikasi matematis adalah kemampuan mendasar yang haruslah dipunyai siswa guna menunjang pembelajaran matematika Pendidikan abad 21. Tingkat kreativitas, kemampuan bernalar kritis, juga kemandirian siswa dengan mengaplikasikan suatu kerangka pembelajaran yang mendukung berkembangnya kemampuan komunikasi matematis siswa yang sesuai adalah PISA (Programme for International Students Assessment. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan konten Uncertainty and Data serta berfokus pada tiga siswa kela VIII – A UPT SMPN 4 Lamongan sebagai subjek penelitian. Data penelitian didapatkan melalui hasil ulangan harian yang digunakan untuk mengkategorikan tiga subjek siswa. Kemudian analisis yang dilaksanakan dalam hasil tes kemampuan komunikasi matematis dan wawancara, menggunakan indikator kemampuan komunikasi matematis yakni, 1) Menghubungkan item, gambar atau bagan asli menuju pemikiran matematika; 2) Mendeskripsikan pemikiran ide, keadaan maupun hubungan matematika dengan cara tertulis dan lisan; 3) Mempergunakan konsep istilah, simbol, maupun notasi matematika berbasis struktur guna menyampaikan gagasan; juga 4) Membuat simpulan dengan tertulis dan lisan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi kemampuan komunikasi matematis siswa yakni dengan komunikasi matematis rendah hanya memenuhi indikator kedua. Siswa dengan komunikasi matematis sedang memenuhi indikator pertama, kedua dan ketiga. Siswa dengan komunikasi matematis tinggi memenuhi semua indikator.