Homosistein (hcy) adalah asam amino mengandung sulfur yang terbentuk selama metabolisme metionin asam amino esensial. Pemberian homosistein menyebabkan peningkatan stres oksidatif, kerusakan DNA, pemicu apoptosis dan eksitotoksisitas, yang penting dalam degenerasi saraf. Kadar homosistein yang meningkat menyebabkan neurotoksisitas dan atrofi otak pada Penyakit Alzheimer (AD). Penelitian ini bertujuan untuk mengamati bobot otak tikus Sprague Dawley yang diinduksi Hcy selama 7, 14 dan 21 hari. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorik dengan posttest only group design. Sembilan ekor tikus Sprague dawley umur 8-12 minggu dengan berat badan antara 150-200 gram dibagi secara acak menjadi 3 kelompok (n=3). Semua kelompok diberikan injeksi homosistein dengan dosis yang sama yaitu 0,4 mg / kg berat badan. Kelompok I, II dan III diinjeksi homosistein selama 7, 14, dan 21 hari untuk setiap kelompok secara berurutan. Pengamatan berat otak dilakukan setelah eutanasia pada hari ke 7, 14, dan 21 setelah perlakuan. Sampel berat otak diukur dengan menggunakan timbangan digital. Perbedaan berat otak antar kelompok dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Hubungan antara berat otak dan lama injeksi homosistein dianalisis dengan menggunakan uji korelasi productmoment Pearson. Semua prosedur penelitian telah dilakukan dengan persetujuan dari Komite Etik Hewan Fakultas Kedokteran UNS No: 106/UN27.06.6.1/KEPK/EC/2020. Injeksi homosistein selama 7, 14 dan 21 hari tidak mengubah berat otak. Berat otak mengalami penurunan tetapi tidak signifikan secara statistik (p=0,549). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar homosistein tidak mempengaruhi berat otak tikus model penyakit Alzheimer.