Mekanisme dan Strategi Mengurangi Stress pada Pasien Kusta

Abstract

Introduction: Leprosy is an infectious disease that still causes very complex problems. The problem is not only from the medical, physical and psychological aspects of the sufferer but it also extends to social problems such as the community acceptance of people affected by leprosy, culture and the economy related to income sources and employmentMethod: We searched for articles within the following databases: Scopus, Google Scholar, Science Direct, PubMed and Proquest. Fifteen articles were reviewed. There are 6 coping strategies in leprosy patients that affect stress including reading books, social awareness programs, stigma, acceptance, social support and knowledge.Result: From the results of the analysis, these can be applied to provide support for people affected by leprosy to change their coping mechanisms to allow them to be more adaptive.Conclusion: These strategies need to be considered to determine the level of coping of an individual in dealing with stress stimulation in patients with leprosy originating from themselves, others and the environment.

The Relationship between Self-Care Agency and the Level of Disability to Patient with Leprosy at Daha Husada Hospital, Kediri

“…Disability will have an impact on emotional responses, attitudes, social interactions and poor quality of life due to the stigma felt by leprosy patients despite having sufficient knowledge (Achdiat et al, 2021). Therefore, support from the family as a support system is needed to improve abilities, self-concept and quality of life, through coping strategies such as reading books, social care programs, stigma, acceptance, social support and knowledge (Jatimi et al, 2020).…”

Masalah Psikososial pada Penderita Kusta: Studi Kualitatif

“…Penderita kusta yang tinggal di komunitas seringkali mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari (Couto Dal Secco et al, 2017) seperti perilaku menarik diri yang disebabkan oleh stigma terhadap diri sendiri maupun yang disebabkan oleh persepsi negatif dari masyarakat (Hidayat et al, 2020). Tekanan psikis pada penderita kusta menyebabkan munculnya respon negatif seperti perilaku maladaptif yang dipengaruhi oleh mekanisme koping dari para penderita kusta (Jatimi, Nenobais, et al, 2020) serta support dari lingkungan (Siddiqi et al, 2017).…”

“…

PendahuluanPenderita kusta yang tinggal di komunitas seringkali mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari (Couto Dal Secco et al, 2017) seperti perilaku menarik diri yang disebabkan oleh stigma terhadap diri sendiri maupun yang disebabkan oleh persepsi negatif dari masyarakat (Hidayat et al, 2020). Tekanan psikis pada penderita kusta menyebabkan munculnya respon negatif seperti perilaku maladaptif yang dipengaruhi oleh mekanisme koping dari para penderita kusta (Jatimi, Nenobais, et al, 2020) serta support dari lingkungan (Siddiqi et al, 2017).Penyakit kusta menyebar di beberapa negara di dunia yang masuk dalam kategori negara berkembang dengan indikasi rendahnya kebersihan lingkungan (Infodatin, 2015) yang menunjukkan Indonesia sebagai negara keenam dalam urutan penderita kusta terbanyak di dunia (World Health Organization, 2022). Penyakit kusta di Jawa Timur semakin meningkat dengan angka kejadian 3373 penderita baru dan angka prevalensi 0,94 per 10.000 penduduk yang menjadi Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat 11 tingkat nasional (Kemenkes RI,

…”

“…Interaksi pada penderita kusta mengalami hambatan yang berarti karena ketidakmampuan koping individu (Grzybowski et al, 2016) serta strategi yang kurang tepat dalam mencapai penerimaan diri atas kondisi kesehatan yang berubah (Jatimi, Nenobais, et al, 2020) sehingga dapat memicu munculnya masalah psikososial pada penderita kusta (Putra & Tahlil, 2018). Hal tersebut mendorong peneliti untuk merumuskan masalah penelitian dengan tujuan mengeksplor secara mendalam masalah psikososial yang dialami oleh penderita kusta di komunitas.…”

Penerapan Prosedur Terapi Bekam Basah Pada Pasien Ansietas

“…Ansietas pada pasien hipertensi muncul sebagai respon maladaptif terhadap adanya tekanan psikologis pada perubahan kondisi kesehatan (Jatimi, Nenobais, et al, 2020). Perubahan kondisi kesehatan memicu ansietas dengan gejala umum seperti kekhawatiran yang tidak jelas , yang ditandai dengan adanya perasaan tegang, takut dan disertai perubahan fisiologis seperti denyut nadi, pernafasan dan tekanan darah (Stuart, 2016).…”