2015
DOI: 10.15548/jk.v5i1.112
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

MEMAHAMI KESETARAAN GENDER DALAM FIQH: Analisis Teori Evolusi Kontinuitas Fiqh

Abstract: Abstract

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…Hendaklah ia menjadi wanita-wanita umat yang baik baik generasigenerasinya, yaitu: anak, perempuan beradab, istri shalihah, ibu yang utama, dan wanita yang baik, yang beraktivitas untuk kebaikan agama dan umatnya. Dengan demikian, ia beruntung mendapat dua kebaikan: kebaikan dunia dan kebaikan akhirat (Hulwati, 2015).…”
Section: Wanita Karier Dalam Al Qur'anunclassified
“…Hendaklah ia menjadi wanita-wanita umat yang baik baik generasigenerasinya, yaitu: anak, perempuan beradab, istri shalihah, ibu yang utama, dan wanita yang baik, yang beraktivitas untuk kebaikan agama dan umatnya. Dengan demikian, ia beruntung mendapat dua kebaikan: kebaikan dunia dan kebaikan akhirat (Hulwati, 2015).…”
Section: Wanita Karier Dalam Al Qur'anunclassified
“…Kitab fikih mempelajari hal-hal terkait ibadah secara umum yang dipelajari dan di dalamnya menyajikan keterbatasan peran perempuan sebagai istri atau perempuan karir, keharusan melayani suami, bepergian harus izin suami juga memberikan batas pendidikan yang setara untuk perempuan dan pembahasan bias gender muncul untuk fokus pembahasan dalam kitab fikih klasik. 26 Ada beberapa ketentuan yang menjadikan penyampaian teks bisa diterima baik dan tidak menimbulkan kesalahpahaman oleh pembaca, ahli fikih juga teks keagamaan yang tercipta. Hal itu adalah kemampuan yang mengharuskan semua pihak untuk bisa mengendalikan diri agar terlihat lebih, melakukan penafsiran dengan kesungguhan, mempertimbangkan aspek kehidupan secara komprehensif, mendahulukan sesuatu yang masuk akal dalam tulisannya dan melandasi dengan kejujuran.…”
Section: Bias Gender Dalam Fikihunclassified
“…The teachings are deemed absolute when they conform to the fundamental principles (ushul) embedded in the Qur'an and Sunnah (Wartini, 2014). Conversely, they are considered relative when they originate from human thought or ijtihad (Hulwati, 2015). The realm of thought extends to the interpretation or furuiyyah issues.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%