The waste and garbage have been widely used to produce new goods with a high enough value and price. Besides being produced for marketing and making money, waste can also be used as learning media. Learning media in the teaching and learning process has benefits, namely clarifying messages so that they are not too verbalized, overcoming space, time, energy and senses, and creating a passion for learning because there is a direct interaction between students and learning resources so that teaching and learning situations are more effective. This study aims to determine the types of learning media that can be made from waste or garbage and the feasibility of the resulting learning media. This research was conducted at FKIP, University of Tanjungpura from February to March 2022. This research is a descriptive quantitative with research stages include making learning media and validating the learning media that have been made. Validity was carried out using CVR and CVI calculations. The results showed that the seventh learning media each had a CVI value of 0,99. The CVI value shows the suitability of teaching aids with the material, the relationship between teaching aids and the level of learning needs, and teaching aids can explain material systematically and clearly. Functional learning media from used goods is valid and can be used in Biology learning activities in schools.
AbstrakPengolahan sampah dan barang bekas telah menjadi hal yang vital dalam usaha pelestarian lingkungan. Salah satu upaya dalam pengolahan sampah adalah dengan melakukan proses daur ulang untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran yang dapat dibuat dari sampah atau barang bekas serta mengetahui kelayakan media pembelajaran yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di FKIP, Universitas Tanjungpura pada Februari hingga Maret 2022. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan tahapan penelitian meliputi pendefinisian, perancangan, dan pengembangan dengan langkah-langkah berupa identifikasi materi biologi, perancangan media melalui pembuatan sketsa, lalu pembuatan media untuk divalidasi dengan kalkulasi CVR dan CVI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketujuh media pembelajaran yang telah dibuat masing-masing memiliki nilai CVI sebesar 0,99. Nilai CVI menujukkan kesesuaian alat peraga dengan materi, keterkaitan alat peraga dengan tingkat keperluan pembelajaran, dan alat peraga dapat menjelaskan materi secara sistematis dan jelas. Secara keseluruhan, media pembelajaran fungsional dari barang bekas valid dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran Biologi di Sekolah.