Abstract:The purpose of this study was to examine the effect of fiscal pressure (fiscal stress) and the size of the legislature (Legislature size) to change the budget at the district and city in North Sumatra. Results obtained from the model predictions showed that statistically, fiscal pressures negatively affect regional budget changes, while the magnitude of the effect is the opposite legislature. These results suggest that changes in the budget is very important in responding to the magnitude of the reception and the number of board members reflect the interests that must be accommodated in the adjustment state budget.Keywords: fiscal pressure, the amount of legislative changes to the budget, shopping areas, local governments, the budget, the agency problem, pork barrel, the aspiration funds.Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tekanan fiskal (fiscal stress) dan besaran legislatif (legislature size) terhadap perubahan anggaran belanja pada pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Utara. Hasil yang diperoleh dari model prediksi menunjukkan bahwa secara statistik, tekanan fiskal berpengaruh negatif terhadap perubahan anggaran belanja daerah, sementara pengaruh besaran legislatur justru sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa perubahan anggaran sangat penting dalam merespon besaran penerimaan dan jumlah anggota dewan mencerminkan kepentingan yang harus diakomodir dalam penyesuaian anggaran belanja daerah.Kata kunci: tekanan fiskal, besaran legislatif, perubahan anggaran, belanja daerah, pemerintah daerah, APBD, masalah keagenan, pork barrel, dana aspirasi.
PENDAHULUANSeperti halnya proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), proses perubahan anggaran merupakan isu penting dalam pengelolaan keuangan daerah setelah diterapkannya otonomi daerah atau desentralisasi fiskal di Indonesia (Abdullah Nazry, 2014). Praktik politik dalam penetapan APBD dengan peraturan daerah (qanun) membutuhkan kompromi di antara budget actors yang memiliki preferensi berbeda. Berbagai aspek dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pengalokasian anggaran pada pemerintahan daerah, terutama oleh legislatif (Abdullah, 2012) dan tekanan fiskal (fiscal stress) (Chapman, 2009).Penyusunan rencana kerja yang akan dibiayai dari APBD memiliki rentang waktu cukup panjang, yang dilakukan setahun sebelum pelaksanaannya, sehingga membutuhkan penyesuaian atau revisi pada saat realisasinya. Revisi anggaran pada tahun berjalan