2022
DOI: 10.53547/realkiddos.v1i1.232
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Memitigasi Peranan Ayah dalam Menanamkan Ketekunan pada Anak Usia Dini di Keluarga Kristiani

Abstract: Failure to instill perseverance in early childhood can have a fatal impact on him, both for current and future life. Perseverance is very important for early childhood because it correlates with their independence, responsibility, and future success as well as the growth of a child's Christian character. In fact, instilling perseverance in early childhood is a long process that requires fathers to be actively involved continuously to connect with the child. This study aims to mitigate the role of fathers in in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 29 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Terkait dengan peranan orangtua dalam membangun ketekunan pada anak usia dini, para ayah di keluarga kristiani diharapkan mulai memperkenalkan ketekunan sedini mungkin sejak anak mulai bisa berkomunikasi atau bisa menanggapi ketika diajak bicara atau diajari sesuatu, misalkan saja ketekunan berdoa diajarkan pada anak usia dini yaitu berdoa sebelum tidur, bangun tidur, dan setiap mau makan. (Tinggi & Batam, 2022) Dengan demikian pembelajaran yang mereka terima dalam aspek kognitif tidak terlepas juga dari pemahaman akan keselamatan melalui Yesus Kristus, dengan cara penyampaian yang mudah dipahami oleh anak usia dini. Oleh karena itu doronglah mereka untuk mengambil keputusan secara pribadi untuk percaya kepada Tuhan Yesus (Yoh.…”
Section: Perjanjian Baruunclassified
“…Terkait dengan peranan orangtua dalam membangun ketekunan pada anak usia dini, para ayah di keluarga kristiani diharapkan mulai memperkenalkan ketekunan sedini mungkin sejak anak mulai bisa berkomunikasi atau bisa menanggapi ketika diajak bicara atau diajari sesuatu, misalkan saja ketekunan berdoa diajarkan pada anak usia dini yaitu berdoa sebelum tidur, bangun tidur, dan setiap mau makan. (Tinggi & Batam, 2022) Dengan demikian pembelajaran yang mereka terima dalam aspek kognitif tidak terlepas juga dari pemahaman akan keselamatan melalui Yesus Kristus, dengan cara penyampaian yang mudah dipahami oleh anak usia dini. Oleh karena itu doronglah mereka untuk mengambil keputusan secara pribadi untuk percaya kepada Tuhan Yesus (Yoh.…”
Section: Perjanjian Baruunclassified