Penelitian ini bertujuan untuk membangun komunikasi melalui bahasa yang santun bagi penumpang kereta rel listrik sebagai salah satu penghubung kepada konsumen pengguna kereta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, analisis, dan dokumentasi. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan dan dokumentasi sebanyak 37 pengumuman di KRL Gawok Solo-Yogyakarta. Teknik pengolahan data dilakukan dengan transkripsi dan pengkategorian aspek-aspek kesantunan berbahasa yang digunakan, meliputi penggunaan kata sapaan, kata "mohon", kata "terima kasih", kalimat perintah yang santun, serta pemberian informasi yang jelas dan lengkap. Selanjutnya, teknik analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi dan mendeskripsikan aspek-aspek kesantunan berbahasa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek-aspek kesantunan berbahasa telah diupayakan dalam pengumuman di KRL Gawok Solo-Yogyakarta, meskipun masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan. Peningkatan yang perlu dilakukan meliputi variasi penggunaan kata-kata santun, variasi dalam kalimat perintah atau himbauan, peningkatan keramahan dan kehangatan dalam penyampaian pengumuman, serta pelatihan khusus bagi petugas KRL dalam hal kesantunan berbahasa. Kesantunan berbahasa yang optimal dalam pengumuman di KRL Gawok Solo-Yogyakarta akan memberikan dampak positif bagi penumpang, seperti meningkatkan kenyamanan, kepuasan, dan menciptakan atmosfer yang lebih harmonis dalam perjalanan. Harapan peneliti agar terdapat upaya berkelanjutan dari pihak KRL, otoritas transportasi, serta pihak-pihak terkait lainnya dalam meningkatkan kesantunan berbahasa melalui pengembangan panduan praktis, pelatihan khusus, serta evaluasi secara berkala.