2018
DOI: 10.31000/lgrm.v7i2.882
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Menanamkan Budaya Literasi pada Anak Usia Dini Melalui Dongeng

Abstract: Budaya literasi menjadi sesuatu yang urgen ketika membahas mengenai wawasan dan pengetahuan. Pada zaman globalisasi saat ini, banyak terjadi degradasi wawasan dan pengetahuan yang diakibatkan kurangnya budaya literasi oleh masyarakat. Budaya literasi tidak ditanam sejak kecil sehingga menurunkan minat baca pada masyarakat. Kemajuan dan perkembangan teknologi menjadi faktor utama yang mempengaruhi budaya literasi. Banyaknya alat yang memudahkan pekerjaan manusia dan yang mengefisiensi waktu membuat masyarakat t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Fairy tales are an effective medium for instilling moral values in students. The purpose of fairy tales is to provide experience and knowledge about cultural heritage, which can develop students' learning potential [9]. Storytelling is fun and the easiest way to tell stories [10].…”
Section: State Of the Artmentioning
confidence: 99%
“…Fairy tales are an effective medium for instilling moral values in students. The purpose of fairy tales is to provide experience and knowledge about cultural heritage, which can develop students' learning potential [9]. Storytelling is fun and the easiest way to tell stories [10].…”
Section: State Of the Artmentioning
confidence: 99%
“…Perlu adanya kesadaran yang ditanamkan sejak dini agar minat baca konsisten terjaga. Terdapat beberapa contoh penerapan inovasi kegiatan yang dapat menarik minat baca sejak dini seperti peran orang tua dalam mendidik (Sugawara & Nikaido, 2014a), pemanfaatan gadget untuk membaca (Anggriani, 2020), pergi ke taman baca (Khoiruddin et al, 2016) ataupun dengan variasi metode seperti bercerita, membaca dongeng (Handayani, 2019;Hudhana & Ariyana, 2018) dan media kartu bergambar (Prahesti, 2019). Langkahlangkah tersebut efektif dalam meningkatkan minat baca namun sepertinya hanya sesaat, karena ternyata langkah inovatif ini tidak dilakukan secara berkelanjutan sampai usia remaja ataupun dewasa, apalagi usia lanjut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jadi dari seribu orang, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca (Erwin Hutapea, 2019). Pada data tersebut terlihat bahwa adanya kontradiktif dari berbagai hasil studi di Indonesia yang dilakukan oleh para peneliti terhadap anak usia dini seperti yang sudah dijelaskan pada paragraph sebelumnya (Anggriani, 2020;Handayani, 2019;Hudhana & Ariyana, 2018;Khoiruddin et al, 2016;Prahesti, 2019;Sugawara & Nikaido, 2014a), dibandingkan dengan data rasio yang muncul (UNESCO, 2017) .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Ibu Meiliana Layuk bahwa" memperdengarkan kisah-kisah menarik kepada anak-anak akan sangat mendukung perkembangan emosional, sosial, moral dan intelektual mereka" ". Hal ini dapat dilakukan dengan membacakan dongeng kepada anak usia dini untuk menstimulus daya imajinatif & kreatif pada anak (Hudhana & Ariyana, 2018).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified