2007
DOI: 10.30883/jba.v27i1.940
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Menengok Kembali Budaya Dan Masyarakat Megalitik Bondowoso

Abstract: Tinggalan budaya megalitik di wilayah Jawa Timur bagian timur seperti di wilayah Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi cukup banyak. Dari beberapa penelitian selama ini diketahui bahwa peninggalan yang terdapat di wilayah Bondowoso sangat padat sebarannya, dan variasi hasil budayanya paling banyak. Oleh karenanya tidaklah salah jika ada yang menyebut bahwa di daerah timur Jawa Timur tersebut merupakan kerajaan megalitik dengan ibukotanya di Bondowoso. Khususnya terhadap peninggalan megalitik di Bondowos… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Masih mengenai tinggalan megalitik di Bondowoso, Hidayat pada tahun 2007 menuliskan tentang beberapa jenis dan sebaran tinggalan megalitik di Bondowoso, gambaran masyarakat pendukung budaya megalitik di Bondowoso, serta masa perkembangan budaya tersebut (Hidayat, 2007a). Prasetyo mengkategorikan tinggalantinggalan megalitik di Bondowoso berdasarkan keragaman dan analisis tetangga terdekat (Prasetyo, 2009).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Masih mengenai tinggalan megalitik di Bondowoso, Hidayat pada tahun 2007 menuliskan tentang beberapa jenis dan sebaran tinggalan megalitik di Bondowoso, gambaran masyarakat pendukung budaya megalitik di Bondowoso, serta masa perkembangan budaya tersebut (Hidayat, 2007a). Prasetyo mengkategorikan tinggalantinggalan megalitik di Bondowoso berdasarkan keragaman dan analisis tetangga terdekat (Prasetyo, 2009).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Batu penyangganya disusun rapat seperti sebuah bilik yang di dalamnya disertakan juga bekal kubur bagi si mati. Untuk dolmen jenis ini biasa disebut dengan dolmen semu, karena tidak difungsikan sebagai sarana pemujaan (Hidayat, 2007b). Menurut pengkategorian dolmen oleh Bagyo Prasetyo, dolmen ini termasuk dolmen tipe 2, subtipe 3 yang merupakan dolmen semu yang memiliki lantai dan dinding dari papan batu yang menopang bongkahan batu besar setengah silinder di atasnya (Prasetyo, 2015b).…”
Section: Tinggalan Budaya Megalitik DI Kecamatan Asembagus: Dolmen Du...unclassified