Latar belakang: Perawatan paliatif merupakan sebuah perawatan secara holistic yang berpusat pada pasien dan komprehensif baik kepada keluarga dan orang terdekat klien yang dilakukan sedini mungkin. Persiapan akhir hayat membutuhkan koordinasi dari disiplin ilmu, termasuk pelayanan pre-hospital yang merupakan garda terdepan dalam pemberian pelayanan gawat darurat. Sehingga integrasi keperawatan paliatif dan pre-hospital perlu dilakukan.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan pasien paliatif di aera pre-hospital.
Metode: Studi ini merupakana kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk melihat gambaran pelayanan paliatif di area pre-hospital kota Semarang. 7 Partisipan terlibat dalam penelitian dari 4 ambulan hebat dan 3 ambulan siaga kota Semarang. In dept interview dilakukan untuk menggali fenomena yang ada.
Hasil: Penelitian ini menghasilkan 13 tema yaitu (1) Memberi dukungan emosional kepada pasien dan keluarga, (2) Rasa peduli terhadap kondisi pasien, (3) Tindakan perawat ambulan dalam menangani pasien paliatif, (4) Kolaborasi dengan stake holder, (5) Dampak Positif adanya layanan pre-hospital, (6) Perasaan Bangga seabgai perawat pre-hospital, (7) Perasaan puas perawat Ketika berhasil melakukan pertolongan, (8) Perasaan Bimbang Ketika keluarga tidak mengikuti prosedur, (9) Keterbatasan sarana dan prasarana, (10) Strategi peningkatan pelayanan pre-hospital, (11) Edukasi kepada klien dan keluarga, (12) Kurang dukungan keluarga, (13), Motivasi pasien terhadap kesembuhannya.
Kesimpulan: Sudah adanya integrasi antara keperawatan paliatif dan pre-hospital dengan pendekatan psikososial pada pasien terminal. Integrasi lebih dalam dapat dilakukan dengan pelatihan yang lebih spesifik pada perawat pre-hospital mengenai perawatan paliatif.