Menjilid Sitaralak: Konsep Garap Penciptaan Tari dari Memori Silek Pak Guru

Abstract

Aktifitas silat, selain sebagai praktik untuk meningkatkan ketahanan fisik, juga menjadi bekal ketika menghadapi betapa kerasnya dunia terutama ketika berada di rantau. Hal ini bisa dilihat pada masyarakat Minangkabau zaman dahulu yang menganggap bahwa silat ibarat sebuah pakaian atau identitas diri yang wajib dibawa ke manapun pergi. Penciptaan karya ini mengarah pada pendekatan istilah tradisional Minangkabau, yaitu Kiek Kieh. Istilah Kiek Kieh terdiri atas dua kata yaitu kiek dan kieh. Kiek adalah ‘cara’ atau ‘metode’, atau bisa juga disebut ‘kiat’, sedangkan Kieh bisa diartikan ‘kias’ atau ‘umpama’. Pengertian bahasa kias (figure of speech) adalah pilihan kata tertentu sesuai dengan maksud penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan. Karya menjilid sitaralak ini lahir dalam rangka melihat perkembangan pembelajaran silat di Minangkabau yang pada saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Untuk itu, perlu ada karya seni yang memperlihatkan bahwa silat masih menjadi wilayah yang perlu dikembangkan dan dilestarikan.Kata kunci: Silek, tari, kiek-kieh, menjilid sitaralak

Manggopoh dalam Bingkai: Weaving the History of Siti Manggopoh Into the Choreography of a Dance Work

“…In dance, movement acts as a universal language that reaches the audience in a way that words alone cannot convey. Combining technical skills, emotional expression, and artistic imagination, dance movements are a powerful means of inspiring, entertaining, and communicating stories and cultural messages (Sukri, et al, 2022). So that the writer elaborates on the silek movement that contains the right communication value so that the work presented can also convey the right value to the audience.…”

The Role Silek as A Source of Science

“…In his work, Hartati gives birth to a bodily practice oriented to the creation of moments, a bodily practice born from the practice of silek (Muliati et al, 2017). Silek as a source of artistic creativity has spawned some Minangkabau dance figures at the national and international levels, including Huridjah Adam, Gusmiati Suid, Ery Mefri, Hartati, Susasrita Loravianti, and Ali Sukri (Minarti, 2014;Muliati et al, 2017;Sukri et al, 2022;Supriyanto et al, 2016;Utama, 2017).…”