Penerapan protokol kesehatan dapat menyebabkan masalah kecemasan pada lansia, termasuk meningkatnya perasaan terisolasi, kesepian, dan terisolasi. Dengan demikian, mereka mungkin mengalami keluhan fisik seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, sesak dada, berkeringat, dan pusing. . Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan lansia dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 di Desa Paseyan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan jumlah penduduk 203 lansia dan ukuran sampel 135 lansia. Teknik yang digunakan adalah simple random sampling. Variabel penelitian adalah tingkat kecemasan lansia dalam penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19. Alat pengumpulan data adalah kuesioner skala HARS. Data yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis menggunakan persentase dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua lansia tidak mengalami kecemasan (83,7%), lansia yang tidak mengalami kecemasan sebagian besar adalah perempuan (51,3%), mayoritas lansia yang tidak mengalami kecemasan memiliki rentang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) 91,1%, dan sebagian besar lansia yang tidak mengalami kecemasan (77%) tidak memiliki penyakit kronis. Lansia yang mengalami kecemasan dalam menerapkan protokol kesehatan adalah lansia yang memiliki riwayat kesehatan yang mengerikan. Jadi, dalam menjaga jarak dan memakai masker akan menimbulkan gejala kecemasan. Dalam hal ini, dukungan keluarga dapat mengurangi kecemasan dan mendapatkan informasi yang akurat dengan bersosialisasi untuk mencegah COVID-19